RADIOPENSIUNAN.COM
Tema : Hama Tanaman
Program Acara : Pensiunan Bertanam
Edisi : 7 Nopember 2024
Host : Puspa & Wawan (Praktisi Tanaman)
Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, khususnya aktivitas untuk mendapatkan makanan dan bertempat tinggal. Hama tanaman memiliki kemampuan merusak karena mengganggu pertumbuhan tanaman, sampai berdampak mematikan tumbuhan.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian Buleleng, hama merupakan hewan yang dapat merusak tanaman secara langsung.
Hama juga termasuk dalam kelompok organisme pengganggu tanaman selain vektor penyakit dan gulma.
Penyakit tumbuhan adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikro organisme. Mikro organisme tersebut dapat berupa virus, bakteri, jamur, protozoa, dan cacing nematoda.
Jenis hama terdiri dari
Insekta (serangga)
Moluska seperti bekicot, keong;
Rodenta (tikus);
Mamalia (babi);
Namtoda, dan sebagainya.
Secara umum ciri-ciri dari hama tanaman di antaranya sebagai berikut:
✅Dapat dilihat dengan mata telanjang
✅Umumnya dari golongan hewan
✅Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu
✅Biasanya lebih mudah diatasi karena bisa dilihat secara langsung.
Beberapa tanda2 tanaman terkena hama
dilansir dari Kompas
✅Jika di tanah terdapat lubang sebesar 5 cm di permukaan tanah, atau di sekitar taman di rumah Sahabat Pensiunan. Itu artinya, taman mu sedang diserang oleh tikus. Tikus bisa dari tikus rumah atau tikus sawah.
Ciri-ciri tikus sawah seperti tekstur rambut agak kasar, hidung berbentuk kerucut, badan berbentuk silindris, warna badannya coklat kelabu kehitaman, panjang badang 130-210 mm.
✅Jika Sahabat Pensiunan baru saja menanam bibit tomat, atau benih kubis atau sayuran lainnya tiba-tiba daunnya habis dan ada bekas gigitan, ini adalah pertanda bahwa tanamanmu sedang diserang ulat.
Tanaman favorit ulat adalah tomat kangkung brokoli dan sawi
Ulat pemakan daun ini bisa tumbuh hingga 5 cm panjangnya, mungkin berwarna hijau, coklat, abu-abu, atau kuning, dan menggulung menjadi bentuk “C” saat diganggu.
Cara mengendalikannya : Penggunaan pupuk pestisida alami seperti menggunakan ekstrak daun jeruk nipis atau cairan tembakau
Pengamatan rutin
Mengambil telur ulat maupun kepompong ulat grayak
Penggunaan pupuk insektisida (dengan kadar penggunaan yang tepat)
✅Tergantung pada spesiesnya, siput mungkin berwarna abu-abu, hitam, oranye, coklat, cokelat, atau multi-warna. Tetapi siput jarang terlihat di siang hari, karena hewan berlendir ini lebih suka mencari mangsa di malam hari. Dahabat Pensiunan mungkin melihat jejak lendir yang sering ditinggalkan oleh gastropoda ini saat mereka bergerak di sekitar taman, terutama mengunyah inang dan bibit muda.
✅Saat ulat tanduk tomat dan tembakau memakan daun termasuk tomat, paprika, kentang, dan terong, hewan ini meninggalkan jejak kotoran yang menyerupai butiran kecil berwarna gelap. Sahabat Pensiunan mungkin akan melihat pelakunya yang biasanya warnanya akan tersamar dengan warna daun yang sama-sama hijau. Ulat ini memiliki tubuh yang montok dan memiliki bentuk V berwarna putih tanda di sepanjang sisi dan tanduk lembut yang khas di ujung. Periksa tanaman sesering mungkin, segera singkirkan ulat sesaat setelah ditemukan.
✅Jika kamu menanam salah satu anggota keluarga mentimun (termasuk zucchini, labu, labu air dan melon), ini adalah makanan favorit dari serangga berkaki daun. Serangga dewasa sering makan dalam kelompok. Hewan ini berwarna coklat tua dengan tubuh datar berbentuk oval. Yang lebih menjengkelkan, hama ini terkenal sulit dikendalikan. Jadi, periksalah bagian bawah daun secara teratur untuk mengetahui keberadaan kelompok telur berwarna perunggu, yang dapat dengan mudah dilepas dengan selotip. Perawatan untuk serangga dewasa tidak efektif, tetapi kamu dapat membasmi telur atau nimfa abu-abu yang tidak bersayap dengan menggunakan sabun insektisida atau minyak nimba
✅Jika Sahabat Pensiunan menemukan ada banyak semut pada kebunmu, ini artinya, taman mu sedang diserang oleh kutu daun. Hama ini bisa makan apa saja terutama tanaman baru. Kutu daun memakan getah dengan mulut pengisapnya. Hewan ini sangat kecil, kamu bahkan mungkin tidak melihat serangga berbentuk buah pir ini. Namun, yang mungkin terlihat adalah banyak semut, tertarik pada melon — zat manis yang dikeluarkan kutu daun saat mereka memakan tanaman. Untungnya mengontrol hama ini terbilang cukup mudah. Kamu hanya perlu rajin-rajin menyiram dengan semburan air yang kuat dari selang untuk menghindari hama ini berkembang biak dan merusak tanaman. Untuk mencegah kutu, tanam banyak tanaman berbunga kecil seperti yarrow dan alyssum di seluruh taman untuk mendorong serangga bermanfaat seperti kepik yang memakan kutu daun.
Ada sebagian masyarakat masih ada yang belum tahu atau bisa membedakan mana Kelelawar, Codot dan Kalong. Dan setiap daerah punya sebutan atau nama-nama tersendiri.
Kelelawar dalam bahasa Jawa Lowo atau Lawa. Biasanya keluar menjelang Maghrib dan mencari makanan serangga atau nyamuk dan tidak makan buah. Warnanya kehitaman dan badanya bau menyengat. Ukurannya seperti burung Emprit atau Pipit dan suka berkelompok.
Dulu di kampung-kampung Kelelawar suka tinggal di usuk bambu rumah dan dikuncup pohon pisang. Tapi ada juga yang tinggal di goa-goa.
Waktu SD suka mencari Kelelawar untuk mainan dengan diikat ekornya dengan benang dan dikasih kertas terus diterbangkan kembali.
Untuk mengetahui ada Kelelawar atau tidak dalam usuk bambu rumah-biasanya memakai pecahan cermin atau cermin tempat bedak zaman dulu. Dengan menggunakan pantulan sinar matahari, pantulan cermin itu diarahkan atau disorotkan pada tiap lobang usuk bambu rumah. Semacam disenter. Dan biasanya akan kelihatan ada atau tidak Kelelawar dalam usuk bambu tersebut.
Kalau sudah pasti ada Kelelawar baru dipanjat pakai tangga bambu dan ditutup dengan plastik dan ditusuk-tusuk pakai lidi supaya Kelelawarnya keluar. Biasanya Kelelawar langsung keluar dan masuk dalam plastik.
Codot makanannya buah-buahan dan tidak makan serangga seperti Kelelawar. Codot warnanya agak kekuningan bulunya seperti rambut pirang. Dan bersih atau tidak bau seperti Kelelawar.Ukurannya lebih besar dari Kelelawar dan lebih kecil dari Kalong. Kalau pakai ukuran burung seperti burung Kutilang.
Codot suka hinggap di pepohonan yang rimbun dan tertutup dedaunan yang agak besar. Dan tidak termasuk berkelompok. Biasanya hanya berjumlah dua atau tiga. Malah ada yang sendirian saja. Dan tidak tahan panas atau sinar matahari. Dulu pakai ketapel untuk memburu Codot, tapi sekarang pakai senapan angin. Codot bisa dikonsumsi atau dimakan bagi yang doyan.
Kalong juga makan buah-buahan dan ukurannya sangat besar dan bentang sayapnya cukup panjang. Kalong daya jangkau atau jelajah terbangnya cukup jauh dan bisa berpuluh-puluh kilometer. Makanya kalau terbang cukup tinggi. Dan Kalong suka berkelompok dan hinggap di pohonan yang besar dan tinggi. Kalong juga tahan terhadap sinar atau panas matahari.
Kalong suka atau hinggap di pohon yang tinggi dan bergelantungan dan bisa pindah kedahan yang lain dengan merambat memakai kakinya. Dan suara Kalong cukup brisik atau ramai. Biasanya dahan pohon akan kering atau tidak ada daunya kalau dijadikan gelantungan Kalong.
Di Istana Bogor di belakang Gedung Zoologi atau depan Bank BNI ada pohon besar dan menjadi rumah Kalong. Suaranya brisik dan kadang berterbangan. Kalong kalau di Sulawesi Utara namanya Paniki dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat.
Kalong hidup banyak dijual di pasar burung, biasanya untuk dipelihara karena bisa dijinakkan untuk dijadikan hewan peliharaan.
Interaksi Pendengar :
✅Buah salam manis kaya buah buni.
✅Kutu kebul. Kalo saya pake Sabun cair campur air tembakau. Kalau masih ngeyel terpaksa disemprot Decis
( Dokter Putra Soburo / dokter Iwan – Tegal )
Interaksi Pendengar :
Sabun cair bisa atau sabun cuci piring namun jangan sampai kebanyakan akan terbakar, air tembakau bagus untuk jenis kutu daun namun banyak yang spesifik thd kutu daun semisal yang berbahan aktif NITENPIRAM, ABAMECTIN dll, kl Decis DELTAMETRIN kurang spesifik thd kutu daun.
( Andy Reborn – Malang )
Dikutip dari berbagai sumber