RADIOPENSIUNAN.COM
Untuk menjaga kesehatan para lansia, sangat penting untuk memberikan makanan yang sehat. Bukan hanya jenis makanannya, perhatikan juga cara mengolah dan menyajikan makanan tersebut agar sesuai dengan kondisi pencernaan lansia. Agar lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini.
Memasuki usia lanjut, seseorang mungkin akan mengalami penurunan nafsu makan karena kondisi alamiah dan faktor kesehatan tertentu yang terjadi pada tubuhnya.
Biasanya, penurunan nafsu makan lansia terjadi karena faktor, seperti:
- disfagia atau kesulitan menelan,
- kesulitan mengunyah,
- masalah pada sistem pencernaan,
- efek obat-obatan,
- berkurangnya kepekaan terhadap rasa, hingga
- gangguan kesehatan mental lansia seperti depresi atau kesepian.
Apa pun penyebabnya, penting untuk segera mengatasi masalah lansia susah makan. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan malnutrisi pada lansia.
Adapun malnutrisi bisa menimbulkan penurunan berat badan serta meningkatkan risiko berbagai penyakit. Sebaliknya, mengatasi susah makan pada lansia bisa membantu memenuhi kebutuhan gizinya.
Memenuhi kebutuhan gizi ini juga bisa membantu menjaga kesehatan lansia, sehingga tetap bisa beraktivitas secara mandiri.
Untuk memenuhi kebutuhan gizi lansia tersebut, Anda bisa memberikan menu makanan yang menarik dan sehat. Tak hanya itu, kondisi kesehatan masing-masing lansia pun perlu menjadi pertimbangan.
Tips memilih makanan untuk lansia
Sebelum menentukan mana makanan serta menu yang tepat untuk lansia, berikut adalah tips atau hal-hal yang harus Anda perhatikan.
1. Berikan makanan bernutrisi
Agar lansia mendapatkan kualitas hidup yang sehat, pastikan Anda menyajikan makanan sehat dengan nutrisi yang lengkap.
Pemilihan nutrisi ini penting untuk menjaga berat badan ideal lansia, menguatkan otot, serta mendukung metabolisme tubuhnya.
Berikut adalah pemilihan nutrisi untuk lansia yang perlu ada dalam menu makanannya.
- Protein, baik protein hewani maupun nabati.
- Karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energinya.
- Serat, baik dari sayuran atau buah-buahan.
- Vitamin dan mineral untuk lansia, seperti vitamin A, D, B12, C, B6, dan K serta kalsium.
2. Pilih olahan makanan yang mudah ditelan
Bagi lansia yang kesulitan mengunyah dan menelan makanan, berikan olahan makanan bertekstur lembut, sudah dipotong kecil-kecil, atau dicincang.
Untuk melembutkan, Anda bisa menggunakan blender atau food processor untuk menghasilkan tekstur halus seperti bubur.
Namun ingat, bila menyajikan bubur dari daging dan ikan, jangan lupa untuk menghilangkan terlebih dulu tulang-tulang yang ada.
Lakukan ini supaya lansia dapat menikmati makanan dengan baik dan mencegah adanya duri yang mungkin tersangkut saat lansia mengunyah atau menelan.
3. Terapkan pola makan yang teratur
Pastikan pola makan lansia teratur agar nutrisi dalam tubuhnya tetap terjaga.
Tetapkan tiga kali jadwal makan besar setiap hari, mulai pagi, siang, dan malam. Upayakan agar tidak melewatkan jam makan ini untuk menurunkan risiko malnutrisi.
Selain itu, Anda bisa membagi porsi makan lansia menjadi lebih kecil, tetapi sering. Selingi juga makanan utama dengan snack sehat, seperti buah dengan potongan kecil-kecil.
Pola makan ini bisa mencegah lansia dari kekenyangan, mencegah perut kembung, hingga menjaga energi sepanjang waktu.
4. Hindari makanan yang dapat menimbulkan masalah pencernaan
Lansia kerap memiliki masalah pada sistem pencernaan, seperti sembelit atau maag.
Oleh karena itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan kondisi tersebut semakin parah, seperti makanan atau minuman yang asam dan pedas serta minuman bersoda.
Anda bisa memilih makanan mengandung serat untuk membantu mencegah dan mengatasi sembelit pada lansia.
Pastikan juga lansia mencukupi kebutuhan cairan setidaknya 6—8 gelas per hari untuk membantu melancarkan sistem pencernaan dan terhindar dari dehidrasi.
5. Pilih lemak yang sehat
Hindari pula makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, seperti daging sapi atau mentega.
Meskipun lemak penting bagi tubuh lansia sebagai simpanan energinya, Anda tetap bisa memilihkan makanan lemak sehat, seperti kacang-kacangan dan alpukat.
Selain itu, dalam memproses makanan, sebisa mungkin hindari pemakaian minyak karena bisa meningkatkan kadar lemak jenuh.
Agar lebih sehat, makanan lebih baik direbus atau dikukus. Perebusan dan pengukusan juga bisa menjadikan makanan lebih lembut sehingga lansia lebih mudah mengonsumsinya.
6. Batasi makanan mengandung gula
Gula yang berlebih dalam tubuh bisa meningkatkan kadar gula darah, sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes.
Tak hanya itu, konsumsi gula yang berlebih juga dapat membuat lansia lapar lebih cepat, sehingga ia cenderung makan secara berlebihan.
Oleh karena itu, sebaiknya lansia menghindari konsumsi makanan atau minuman mengandung gula tinggi, terutama bagi lansia yang memiliki riwayat diabetes.
7. Kurangi asupan garam
Bukan hanya menghindari gula, tetapi lansia juga perlu menghindari garam. Tingginya kadar garam dalam tubuh dapat meningkatkan risiko hipertensi pada lansia.
Bagi lansia yang sudah memiliki riwayat hipertensi pun, konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti penyakit jantung.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan garam berlebih pada masakan.
Bukan hanya garam dapur, Anda pun perlu membatasi bahan makanan lain yang mengandung garam tinggi, seperti penyedap rasa atau saus olahan.
Untuk menambah rasa makanan, Anda bisa menggunakan rempah-rempah, seperti lada atau ketumbar, atau menambahkan minyak yang sehat, seperti minyak zaitun.