RADIOPENSIUNAN.COM Oleh : Afif Yufril Favourite’s Group adalah salah satu band unik di tanah air. Band ini menjadi unik karena personilnya adalah para seniman musik hebat yang terdiri dari penyanyi, pencipta lagu, dan musisi terhebat sepanjang masa. Selain itu, Favourite’s Group juga mengeluarkan lagu dengan beragam genre musik.Meski kehadiran mereka di blantika musik Indonesia di saat itu terbilang singkat, Favourites Group, sesuai dengan namanya, mampu mengukuhkan keberadaannya sebagai grup musik favorit dan istimewa di hati masyarakat. Mereka bahkan dibicarakan selama beberapa dekade kedepan, hingga hari ini. Lagu-lagu mereka maish banyak dicover dan dinyanyikan oleh banyak orang. Sebagian besar lagu-lagu Favourite’s Group merupakan ciptaan dua personil utama band itu yang juga masih saudara sepupuan, yakni A. Riyanto dan Is Haryanto. Mirip-mirip juga namanya. Di antara lagu-lagu Favourite’s Group karya A. Riyanto dan Is Haryanto yang menjadi “lagu abadi” adalah “Angin Malam”, “Mawar Berduri”, “Carilah Kawan Lain”, “Rek Ayo Rek” dan masih banyak lagi. Bermula dari Band 4 Nada Favourite’s Group berawal dari Band 4 Nada pimpinan A. Riyanto. Di masanya, sekitar akhir tahun 60 an dan awal 70 an, band dengan personil A. Riyanto (keyboard), Nana Sumarna (bass), Eddy Syam (gitar), dan M. Sani (drum) itu dikenal sebagai salah satu band pengiring untuk artis-artis penyanyi label musik Remaco. Di masa itu, memang banyak bermunculan band pengiring artis-artis penyanyi besar. Selain Band Empat Nada, kita kenal juga Band Zaenal Combo, Eka Sapta dan lain-lain. Band 4 Nada mengiringi penyanyi-penyanyi seperti Broery Pesulima, Tetty Kadi, Anna Mantovani, Alfian, Benyamin S, Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora, Arie Kusmiran, Mus Mulyadi, bahkan Trio Bimbo. Lama-lama A. Riyanto merasa tidak puas. Apalagi ia juga dikenal sebagai komposer dan banyak menciptakan lagu untuk artis penyanyi lain. Kenapa tidak membuat sebuah band lengkap dengan seorang vokalis? Sebuah band yang mandiri, begitu kira-kira pikiran A. Riyanto. Awal tahun 70 an juga mulai masuk ke era generasi band. Saat itu sudah muncul Koes Plus, Panbers, No Koes, dan D’Lloyd. Namun ketika A. Riyanto mengutarakan niatnya ke bos Remaco, Eugene Timothy, ia tidak ditanggapi. Eugene Timothy tentu tidak ingin kehilangan band pengiringnya yang bagus. Maka, secara diam-diam, tanpa diketahui bos Remaco, A. Riyanto mengajak teman-temannya pindah ke label musik Golden Hand/ Indra Records. Di situ sudah lebih dulu ada Mus Mulyadi yang kemudian didapuk sebagai vokalis. Mereka kerja keras untuk membuat lagu selama 3 hari di studio rekaman Musica (Metropolitan) Studio di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Maka lahirlah 9 lagu pertama, di antaranya “Seuntai Bunga Tanda Cinta”, “Carilah Kawan Lain”, “Keroncong Selamat Jalan”, dan lain-lain. Setelah melengkapi “Mawar Berduri” sebagai lagu kesepuluh, mereka pun merilis lagu-lagu tersebut menjadi album volume satu di tahun 1972. A. Riyanto dan rekan-rekannya memilih nama Favourite’s Group untuk band mereka. Nama tersebut diberikan A. Riyanto dengan harapan agar bandnya selalu ada di hati masyarakat. Favourite’s Group formasi pertama beranggotakan 5 personil yakni A Riyanto alias Kelik (keyboard/ vokal), Mus Mulyadi (vokal/ rhythm), Nana Sumarna (bass), Eddy Syam (gitar) dan M. Sani (drum). “Mawar Berduri” Curi Perhatian Sebagai seorang musisi, A. Riyanto memang briliant menggagas pembentukan Favourite’s Group. Di awal tahun 70 an itu, Favourite’s Group sudah tampil dengan konsep musik yang modern tanpa melupakan sentuhan-sentuhan romantisme masa lalu. Sebagai penulis lirik lagu yang jempolan di masa itu, A. Riyanto menjadi pilar utama Favourite’s yang diperkuat oleh rekan-rekannya yang juga tak kalah sempurna tampil dengan kelebihan masing-masing. Bermain musik memang sudah menjadi spesialisasi para personil Favourite’s Group! Album “Favourite’s Group Volume 1 Mawar Berduri” meledak di pasaran. Album tersebut konon terjual hingga 3000 keping dalam bentuk piringan hitam dan kaset. “Mawar Berduri” juga menjadi salah satu lagu pop yang paling banyak dinyanyikan ulang oleh penyanyi lain, dan masih populer hingga sekarang. Tidak hanya di album perdana mereka, dia setiap albumnya, Favourite’s Group juga memadukan beragam jenis musik baik pop mellow, lagu dengan irama pop Melayu atau Jawa, keroncong, klasik, rock, dangdut, bahkan sampai yang jenaka. Itu menjadi ciri khas mereka. Meski kadang terdengar mendekati karakter vokal Gibb Bersaudara dari The Bee Gees, vokalis Favourite’s Group, Mus Mulyadi, tampil dengan warna vokal yang sederhana apa adanya, lugas, murni sekaligus indah. Nama Favourite’s Group mendadak populer setelah merilis album perdana mereka di tahun 1972. Favourite’s Group dalam waktu singkat berhasil meraup banyak penggemar di seluruh tanah air. Band ini juga menerima “Piringan Emas” sekaligus menjadi “Band Favorit” pilihan Puspen Hankam ABRI 1972-1973. Kalau kita kembali ke masa-masa itu, Pusat Penerangan Hankam ABRI memang setia menghadirkan artis penyanyi atau band untuk menghibur para prajuritnya di seluruh Indonesia. Meski nama Favourite’s Group sangat populer, penggemarnya tidak menemukan wajah para personil band itu di sampul album perdana mereka. Kenapa? Balik lagi ke cerita awal, masing-masing personil band itu, minus Mus Mulyadi, masih terikat kontrak dengan label lama mereka, Remaco. Bos Remaco, Eugene Timothy pun bertindak tegas. Favourite’s dan Remaco akhirnya sepakat; Nana Sumarna, M. Sani, dan Eddy Syam harus balik kandang dan menghidupkan kembali Band 4 Nada. Tinggal lah A. Riyanto alias Mas Kelik dan Mus Mulyadi di Favourite’s. Mas Kelik kemudian mengajak dua sepupunya yakni Is Haryanto dan Harry Toos untuk mengisi posisi drum dan gitar. Sementara Mus Mulyadi selain sebagai vokalis, juga menjadi pencabik bas. Terbentuklah sudah Favourite’s Group formasi kedua. Mereka pun segera masuk studio rekaman dan mulai ngebut mengerjakan album volume kedua. Di tahun 1973, Favourite’s Group kembali merilis album kedua mereka “Favourite’s Group Volume 2”, masih di bawah bendera Golden Hand/ Indra Records. Di album itu ada lagu “Mimpi Sedih”, “Aku Yang Kau Tinggalkan”, “Cintaku Suci”, “Lagu Gembira”, dan lain sebagainya. Salah satu nomor menarik yang diciptakan Mas Kelik di album ini adalah “Sajak Buat Gadis yang Sedih” dengan konsep musikalisasi puisi. Lagu yang mengingatkan pada score film “Pengantin Remaja” tahun 1971 itu, kabarnya diciptakan Mas Kelik untuk kebutuhan pendengar radio. Dan benar, lagu tersebut menjadi “radio darling” yang banyak diputar sebagai pengantar tidur pendengar radio di masa itu. Mus Mulyadi Cabut Saat menggarap album ketiga, masuk Tommy WS menggantikan Mus Mulyadi sebagai pemain bas. Mus Mulyadi fokus sebagai vokalis utama. Jadinya di formasi tersebut, Favourite’s Group sudah diperkuat 5 personil. Dengan formasi 5