RADIOPENSIUNAN.COM
Desa Wisata Kakilangit termasuk salah satu dari 50 besar Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 adalah ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria penilaian langsung dari Kemenparekraf/Baparekraf. Adanya Anugerah Desa Wisata 2021, diharapkan menjadi langkah awal bagi desa wisata Indonesia untuk menjadi destinasi pariwisata kelas dunia dan berdaya saing tinggi, termasuk juga bagi Desa Wisata Kakilangit di Yogyakarta.
Di balik namanya, “Kakilangit” sendiri memiliki makna yang sangat kuat. “Kaki” melambangkan langkah untuk maju ke depan, sedangkan “langit” adalah ciptaan Tuhan yang tidak ada batasnya. Sehingga, makna di balik nama “Kakilangit” menggambarkan tentang setiap langkah penduduk setempat yang terus maju untuk mencapai cita-cita dan setinggi langit.
Bisa dibilang, desa wisata yang berlokasi di Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta ini memiliki banyak potensi dan dikelola dengan baik. Salah satunya adalah Pasar Seni Kakilangit. Pasar ini sudah ada sejak Desember 2017, dan masih eksis hingga sekarang.
Berbagai Kuliner Jadul di Pasar Kakilangit
Meskipun namanya “pasar”, namun Pasar Seni Kakilangit berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya. Begitu tiba, wisatawan akan disambut banyak pedagang dengan menggunakan pakaian adat Jawa. Sehingga, saat mengunjungi Pasar Seni Kakilangit wisatawan akan langsung merasakan suasana tempoe doeloe yang pastinya Indonesia banget.
Keunikan lain dari Pasar Seni Kakilangit terdapat pada metode pembayarannya. Di sini tidak menerima mata uang Rupiah, baik kertas maupun logam. Melainkan menggunakan kreweng, koin kayu khas Pasar Kakilangit yang dipakai untuk berbelanja.
Tidak perlu bingung, karena nominal yang tertera di koin kayu kreweng sesuai dengan nominal Rupiah yang umum digunakan. Misalnya koin angka “5” setara Rp5.000, dan koin angka “10” setara dengan Rp10.000.
Jadi, wisatawan harus menukarkan Rupiah dengan kreweng sebelum berbelanja di Pasar Kakilangit. Setelah itu, wisatawan baru bisa menjajal berbagai kuliner jadul khas Pasar Kakilangit. Di antaranya gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, lemet, sayur bobor, sayur jambu mete, sambal terong, sambal jenggot, mie lethek, pecek, dan berbagai kuliner jadul lainnya.
Uniknya lagi, demi menjaga kelestarian alam, di sini tidak menggunakan plastik atau styrofoam, cara penyajian makan di Pasar Kakilangit sangat ramah lingkungan, yakni menggunakan perkakas tradisional, seperti mangkuk dari tempurung kelapa, piring dari anyaman rotan, alat makan dari bambu, hingga daun pisang untuk membungkus makanan yang dibawa pulang.
Kegiatan Seru di Pasar Kakilangit
Bukan hanya sekadar mencicipi berbagai kuliner jadul yang khas saja, di Pasar Seni Kakilangit wisatawan juga bisa menikmati kesenian khas Desa Wisata Kakilangit. Salah satu kesenian khas Kakilangit adalah Gejog Lesung yang dimainkan oleh ibu-ibu Desa Wisata Kakilangit dengan pakaian lurik berwarna hijau.
Gejog Lesung adalah penampilan memukulkan alu (sebuah tongkat dari kayu) ke dalam lesung, alat menumbuk padi yang berbentuk seperti perahu. Karena dipukul secara beriringan, bertemunya alu dan lesung menghasilkan suara berirama yang indah didengar.
Selain Gejog Lesung, masih ada berbagai pertunjukan seni dan budaya yang tidak kalah menarik. Seperti Cokean, Tarian Budi Astuti, Tarian Gambyong, hingga Karawitan yang kerap dipentaskan di Pasar Seni Kakilangit setiap Sabtu dan Minggu.
Pasar Seni Kakilangit juga dilengkapi dengan berbagai permainan tradisional anak-anak yang mungkin sudah jarang ditemui, seperti gangsing, miniatur mobil dari kayu, hingga ketapel. Kemudian, wisatawan juga bisa mencoba membuat jamu tradisional di Pasar Kakilangit. Sebagai oleh-oleh, wisatawan juga bisa membeli produk ekonomi kreatif hasil karya masyarakat sekitar.
Selain ada Pasar Kakilangit, di Desa Wisata Kakilangit wisatawan juga bisa melakukan berbagai aktivitas seru lainnya. Seperti berkeliling Desa Wisata Kakilangit menggunakan jeep. Atau jika ingin menginap bisa mengunjungi “Atap Langit” yang menyediakan homestay dengan limasan dan joglo khas Yogyakarta.
Kemudian, ada pula “Langit Terjal” tempat yang cocok bagi pecinta wisata adrenalin yang menantang, dan “Langit Ilalang” untuk wisata outbound atau jelajah alam. Yuk, sempatkan waktu berkunjung ke Pasar Seni Kakilangit di Desa Wisata Kakilangit, Bantul, Yogyakarta!