RADIOPENSIUNAN.COM
Pertolongan pertama pada luka bakar tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, tindakan tersebut harus disesuaikan dengan derajat keparahan luka. Apabila dilakukan dengan tepat, maka hal ini dapat membantu mencegah terjadinya infeksi atau kondisi yang lebih serius. Lantas, bagaimana caranya? Mari simak artikel berikut ini untuk memahami langkah-langkah pertolongan pertama luka bakar serta kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan perawatan medis.
Jenis-Jenis Luka Bakar
Luka bakar dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti terkena percikan api, tersiram minyak panas, terbakar sinar matahari secara langsung (sunburn), atau bisa juga karena bersentuhan dengan cairan atau benda panas. Penyebab yang beragam tersebut menyebabkan derajat luka bakar yang berbeda-beda. Masing-masing derajat keparahan luka pun akan memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Sebelum mengetahui langkah pertolongan pertama pada luka bakar, ada baiknya untuk memahami jenis-jenis lukanya terlebih dahulu. Berdasarkan derajat keparahannya, luka bakar terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
A. Luka Bakar Ringan
Luka bakar ringan atau luka bakar derajat 1 memiliki karakteristik luka yang tidak lebih dari 8 cm. Luka ini umumnya tidak menimbulkan kondisi serius karena hanya meliputi lapisan kulit paling luar. Luka bakar ringan biasanya memunculkan rasa nyeri, kemerahan, dan kadang disertai dengan bengkak. Jenis luka bakar ini sering kali disebabkan oleh kontak langsung dengan benda panas atau karena terbakar sinar matahari (sunburn).
B. Luka Bakar Sedang
Luka bakar sedang atau luka bakar derajat 2 ditandai dengan kulit melepuh, bengkak, kemerahan (kadang justru pucat), dan terasa sangat perih. Seseorang yang mengalami luka bakar jenis ini membutuhkan perawatan medis jika luka melebar di beberapa bagian tubuh tertentu, seperti wajah, bokong, selangkangan, atau alat kelamin.
C. Luka Bakar Berat
Apabila luka bakar berpotensi merusak jaringan lebih dalam hingga ke saraf, otot, dan tulang, maka luka tersebut dapat digolongkan sebagai luka bakar derajat 3 atau luka berat. Karakteristik luka bakar berat bukan lagi berwarna kemerahan, tetapi putih bahkan gosong.
Luka bakar berat terkadang justru tidak menimbulkan rasa nyeri atau perih pada penderitanya karena adanya saraf yang terdampak. Jenis luka ini berisiko menyebabkan komplikasi seperti tubuh kekurangan cairan secara mendadak (hipovolemia) dan penurunan suhu tubuh secara drastis (hipotermia).
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Apa yang perlu diperhatikan saat mengalami luka bakar? Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhi sumber panas. Kemudian, jangan pernah membilas luka bakar menggunakan es batu, melainkan gunakan air dingin dan bilas luka secara lembut.
Seperti yang telah disinggung di awal, pertolongan pertama pada luka bakar membutuhkan penanganan yang berbeda sesuai dengan tingkat keparahannya. Berikut masing-masing penjelasan untuk setiap jenis derajat luka bakar.
1. Cara Mengatasi Luka Bakar Ringan
Pertolongan pertama pada luka bakar ringan cukup dilakukan di rumah karena tidak menimbulkan kondisi yang serius. Meski tidak ditangani dengan tindakan medis, penanganan di rumah tetap akan efektif apabila langkah-langkahnya dilakukan dengan tepat. Berikut langkah-langkah pertolongan pertama pada luka bakar ringan:
Bilas area yang terdampak dengan aliran air yang sejuk. Luka juga bisa direndam di air sampai rasa nyeri atau panas mereda.
Gunakan kompres jika tidak tersedia air mengalir.
Hindari penggunaan es batu.
Tutup luka bakar dengan kain bersih atau perban steril.
Berikan olesan petroleum jelly atau gel lidah buaya pada luka bakar untuk memberikan efek menyejukkan pada kulit.
Hindari mengoleskan minyak, losion, atau krim, terlebih yang mengandung aroma, pada area luka bakar.
Konsultasikan pada dokter apabila luka tak kunjung membaik setelah melakukan pertolongan pertama.
2. Penanganan Luka Bakar Sedang
Pertolongan pertama pada luka bakar sedang juga bisa dilakukan secara mandiri dari rumah apabila kondisinya tidak terlalu serius. Penanganannya tidak jauh berbeda dengan luka bakar ringan, yaitu:
Gunakan kompres atau rendam luka dalam air sejuk selama 10–15 menit.
Hindari penggunaan es batu karena dapat menyebabkan rasa sakit serta kerusakan kulit lebih lanjut.
Hindari memecahkan lepuhan luka karena berisiko menyebabkan infeksi luka.
Usahakan menutup luka bakar dengan perban steril dan pastikan perban tidak terlalu kencang agar tidak menempel pada luka dan tidak menyumbat aliran darah.
Bila luka bakar melebar, segera periksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
3. Cara Mengobati Luka Bakar Berat
Pertolongan pertama pada luka bakar harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati. Pasalnya, penderita luka bakar berat rentan mengalami infeksi, sehingga perawatan medis adalah penanganan paling tepat. Ada beberapa langkah pertolongan pertama pada luka bakar berat yang dapat dilakukan sebelum mendapat pertolongan medis yaitu:
Jauhkan korban dari sumber kebakaran atau sumber yang menyebabkan luka bakar.
Gunakan perban steril untuk menutupi area yang terbakar secara longgar.
Hindari merendam luka bakar di dalam air dan jangan mengoleskan salep atau krim tanpa anjuran dari dokter.
Hindari memberikan air dingin pada luka bakar yang melebar untuk mencegah hipotermia dan hipovolemia.
Pisahkan jari kaki atau tangan yang terluka menggunakan perban atau kain yang steril.
Gunakan selimut untuk menutupi bagian tubuh yang terluka.
Tanda Luka Bakar Berbahaya
Luka bakar diduga berbahaya dan memerlukan perawatan medis sesegera mungkin apabila menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
Luka bakar terlihat cukup dalam dan melebar pada sebagian besar area kulit, mulai dari tangan, wajah, alat kelamin, dan bagian lain.
Luka bakar terlihat kasar dan kulit tampak hangus.
Terdapat jaringan parut pada luka.
Luka bakar tidak kunjung sembuh meskipun telah dilakukan perawatan di rumah.
Menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti nyeri, kemerahan, bengkak, dan mengeluarkan cairan.
Luka bakar yang disebabkan oleh sengatan listrik atau bahan kimia.
Mengalami sesak napas atau tidak sadarkan diri.
Luka bakar perlu diberi pertolongan dengan cepat dan tepat karena berisiko besar menjadi sumber infeksi. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa informasi yang tertulis pada artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dapat menggantikan saran dari tenaga medis profesional.