RADIOPENSIUNAN.COM
Saat usia semakin menua, fungsi tubuh pun semakin menurun. Salah satu yang harus diwaspadai adalah presbikusis atau kehilangan pendengaran saat usia tua.
Dilansir dari Hopkins Medicine, presbikusis dialami oleh 1 dari 3 orang dewasa usia 65 hingga 74 tahun. Kehilangan pendengaran saat usia menua ini, terjadi secara perlahan. Bahkan beberapa orang tidak menyadari, saat daya pendengarannya lambat laun menghilang. Dampak dari kehilangan pendengaran ini adalah, tidak peka dengan suara tingkat tinggi, seperti dering telepon dan dering jam weker.
Presbikusis umumnya terjadi saat pendengaran di dalam telingga tidak berfungsi dengan baik. Namun ada pula kasus kehilangan pendengaran di tengah telinga atau pada saraf-saraf menuju otak.
Beberapa hal yang pemicu presbikusis adalah, eksposur telinga dengan suara keras dalam jangka panjang, rontoknya sel-sel rambut dalam telinga, faktor keturunan, penuaan, atau merokok. Namun juga ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan presbikusis atau kehilangan pendengaran saat usia tua, yaitu faktor kesehatan seperti infeksi, penyakit jantung, atau diabetes, dan efek samping dari pengobatan. Seperti penggunaan aspirin, kemoterapi, dan konsumsi antibiotik tertentu.
Gejala presbikusis yang dialami oleh satu orang dengan orang lainnya, dapat berbeda-beda. Beberapa gejala umum yang biasa terjadi antara lain, pembicaraan orang lain terdengar seperti menggumam, kesulitan mendengar suara dengan volume tinggi, mengalami masalah untuk memahami pembicaraan, terutama saat ada suara bising di sekitar, dan telinga berdenging (tinnitus) pada salah satu atau kedua telinga.
Jika Sahabat Pensiunan mengalami beberapa gejala di atas, maka anda harus mulai menjaga volume dalam batas aman saat menggunakan earphone atau headset. Anda juga harus menghindari suara-suara bising dan upayakan untuk mengurangi eksposur suara bising. Selain itu, anda juga harus menghentikan kebiasaan merokok, mengecek kesehatan tubuh secara rutin, terutama pada bagian telinga, dan tidak lupa menggunakan alat pelindung telinga seperti earplugs atau earmuff untuk mengurangi kerusakan pendengaran.
Dan untuk mengetahui tingkat pendengaran Anda saat ini, datanglah ke dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di rumah sakit terdekat, atau pemeriksaan pedengaran seperti yang dikelola PT ABDI (Alat Bantu Dengar Indonesia). Di sana, anda akan diminta untuk mendengarkan suara tertentu melalui headphone, dari satu telinga ke telinga lainnya. Jika Anda tidak dapat mendengar suara tertentu, maka ada kemungkinan Anda mengalami presbikusis. ( Shavna Dewati )
Sumber: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/presbycusis