RADIOPENSIUNAN.COM
Awalnya orang hanya mengetahui bahwa gula putih/ gula pasir yang berasal dari tumbuhan tebu adalah satu satu nya pemberi rasa manis pada makanan dan minuman. Belakangan ini banyak studi menunjukkan bahwa ternyata gula berkalori tinggi dan penderita diabetes harus mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi gula pasir. Mulailah orang mencari alternatif pengganti gula pasir.
Kemungkinan belum banyak yang tahu bahwa ada spesies tanaman lain sebagai penghasil gula yaitu stevia.
Dikatakan Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) “Stevia sangat potensial dikembangkan sebagai pemanis alami pendamping gula, pengganti gula sintesis, karena hampir semua bagian tanaman stevia memiliki rasa manis kecuali pada bagian akarnya dengan kadar rasa manis tertinggi pada bagian daun stevia. Kandungan glikosida stevia hampir 300 kali, sehingga banyak digunakan khususnya bagi yang memerlukan asupan kalori rendah,” terangnya pada pada Sharing Session #10 Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan (PRHP) yang mengambil tajuk “Potensi Pengembangan Stevia sebagai Pemanis Alami Rendah Kalori Subsitusi Gula Tebu.
Dikutip dari laman kementrian pertanian tanaman stevia (Stevia rebaudiana) adalah tanaman baru yang mendapatkan popularitas yang sangat tinggi diantara semua jenis pemanis sebagai pengganti paling ideal untuk gula. Tanaman stevia merupakan tanaman semak yang berasal dari famili Asteraceae (Compositae), tingginya kurang lebih mencapai 65 cm, berbatang bulat, beruas, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal berhadapan, berbentuk bulat telur, berbunga hemaprodit, mahkota ungu berbentuk tabung dan berakar tunggang. Dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 – 1.500 m dpl. Tanaman ini memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan terhadap pemangkasan (Rukmana, 2003).
Tanaman stevia sebagai alternatif tanaman penghasil pemanis alami memiliki keunggulan tingkat kemanisannya lebih tinggi daripada gula tebu. Tingkat kemanisan gula stevia sekitar 250 – 300 kali tingkat kemanisan sukrosa atau gula tebu. Sementara itu, siklamat, pemanis sintetis kontroversial yang masih sering digunakan, ternyata hanya mempunyai tingkat kemanisan gula jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan stevia. Padahal siklamat atau aspartam selama ini masih banyak digunakan sebagai pemanis berbagai macam produk makanan dan minuman (Rukmana, 2003).
Bagian daun Stevia banyak digunakan untuk bahan pembuatan gula atau pemanis alami. Bahan pemanis utama pada stevia ini adalah stevioside yaitu suatu glikosida diterpen yang sangat manis namun hampir tidak mengandung kalori. Selain tingkat kemanisan daun stevia yang lebih unggul dibandingkan tingkat kemanisan gula tebu dan siklamat, daun stevia juga bersifat hipoglikemik yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga daun stevia aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus dan obesitas. (*)