RADIOPENSIUNAN.COM
Meskipun lebih sering terjadi pada lansia, stroke bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangat penting. Salah satu cara mencegah stroke sejak dini adalah rutin berolahraga untuk menjaga tekanan darah tetap stabil, karena tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko stroke. Selain itu, ada langkah-langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan. Simak ulasannya berikut ini!
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini
Otak adalah organ vital yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena saling terkait dengan organ tubuh lainnya. Ketika otak mengalami gangguan, fungsi organ tubuh lain juga akan terdampak dan bisa mengakibatkan kondisi serius, seperti cacat fisik hingga membahayakan nyawa. Salah satu gangguan pada otak yang sering terjadi adalah stroke.
Lebih tepatnya, stroke merupakan suatu masalah kesehatan yang terjadi karena terganggunya suplai darah ke bagian otak. Kini, kasus stroke di usia muda sudah cukup sering ditemukan. Oleh karena itu, ada beberapa cara mencegah stroke sejak dini untuk mengatasi hal tersebut, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, rutin berolahraga, dan lain-lain.
1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Cara mencegah stroke sejak dini yang utama adalah dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang sesuai dengan pesan gizi seimbang. Makanan untuk mencegah stroke pada dasarnya dapat ditemukan dengan mudah, beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam mengonsumsi makanan sehat yaitu:
Variasikan makanan dengan nutrisi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, serat, dan lain sebagainya.
Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.
Batasi konsumsi makanan asin, manis, dan berlemak.
Minum air putih yang cukup, minimal 2 liter per hari.
2. Menghindari Makanan Tinggi Garam
Konsumsi makanan tinggi garam penting diperhatikan sebagai salah satu cara mencegah stroke. Makanan tinggi garam diketahui dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi. Di mana, hipertensi merupakan salah satu faktor risiko dari terjadinya stroke. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas konsumsi garam per orang yaitu tidak lebih dari 2.000 mg sehari.
3. Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok merupakan gaya hidup tidak sehat yang perlu diberhentikan sebagai upaya pencegahan stroke sejak dini. Pasalnya, merokok dapat memicu penggumpalan darah dan penyempitan pembuluh darah. Hal ini memungkinkan terjadinya gangguan aliran darah menuju otak.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga secara rutin, minimal 4–5 kali dalam seminggu, akan membantu menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Jenis olahraga untuk mencegah stroke yang dapat dilakukan di antaranya jalan pagi, bersepeda, dan berenang.
5. Melakukan Diet
Selain hipertensi, obesitas juga menjadi salah satu faktor risiko stroke. Lantaran, obesitas dapat memicu munculnya plak lemak pada arteri yang mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, salah satunya otak.
Maka dari itu, disarankan untuk menjaga berat badan proporsional lewat program diet sehat. Namun, sebaiknya tetap pastikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh walaupun sedang diet.
6. Mengobati Diabetes
Kadar gula darah tinggi yang dialami oleh penderita diabetes dapat memicu terjadinya sumbatan pada pembuluh darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu mengatasi masalah kesehatannya secara medis agar terhindar dari komplikasi penyakit stroke.
7. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara Rutin
Cara mencegah stroke sejak dini berikutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu untuk mengenali kondisi tubuh secara keseluruhan. Dengan begitu, kondisi kesehatan yang bisa memicu terjadinya stroke dapat terhindari sedini mungkin.
8. Mengendalikan Emosi
Di samping menjaga kebugaran tubuh, kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan sebagai cara mencegah stroke sejak dini. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan mental yaitu mengendalikan emosi dengan baik.
Emosi yang meluap-luap diketahui dapat meningkatkan produksi hormon epinefrin. Di mana, epinefrin dapat memicu peningkatan tekanan darah dalam tubuh dan berkaitan dengan hipertensi sebagai faktor risiko stroke.
Ketika emosi sedang meluap, sebaiknya hirup napas dalam-dalam. Atau, lakukan gerakan yoga dan mendengarkan musik untuk melatih fisik dan mental untuk tetap tenang ketika menghadapi masalah.