WARTA PENSIUNAN – Kesibukan dan kepadatan jadwal kerja yang dijalani oleh setiap karyawan, khususnya yang tinggal di kota-kota besar, memang telah lama menjadi pola hidup dan kebiasaan sehari-hari masyarakat perkotaan. Pekerjaan yang menumpuk serta dijalankan dengan berbagai macam tantangan seperti kemacetan dan sebagainya, menuntut ketekunan sesorang untuk terus menerus menjalani setiap langkah berat, bekerja demi mendapatkan penghasilan agar dapat mengisi pundi-pundi uang untuk kehidupan yang layak, serta mencapai kesejahteraan untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.Keinginan untuk mewujudkan hidup yang lebih baik ketika usia sudah tidak produktif, merupakan alasan utama di balik usaha keras orang-orang untuk tetap melakukan rutinitas membosankan tersebut, walaupun apabila dilihat penghasilan yang didapatkan tidaklah terlalu besar jumlahnya, apabila dibandingkan dengan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan oleh pihak kantor.
Dan terkadang untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam bekerja, sebagian orang biasanya akan memilih pensiun dini dan mencoba untuk memulai sebuah usaha di kota tempatnya berasal. Ya, keputusan untuk pensiun memang keputusan yang paling diambil oleh mereka yang sudah tidak sanggup lagi hidup dengan pola hidup sibuk masyarakat perkotaan.
Namun bukan hanya itu, terdapat pula alasan lain seseorang ketika mereka memutuskan untuk pensiun dari tempat kerjanya saat ini seperti kondisi kesehatan yang kurang baik, Memang, keputusan untuk pensiun dini haruslah dipertimbangkan dengan bijak dan cermat agar keputusan untuk pensiun tidak menjadi keuputusan pahit di mana kamu akan menyesalinya di kemudian hari.
Sebab, apabila kamu salah dalam mengambil keputusan dan mencoba menebus kesalahanmu ini dengan cara mencari pekerjaan lain belum tentu hal ini bersifat mudah, karena tidak banyak perusahaan yang mau merekrut karyawan dengan usia yang sudah tidak dalam masa produktif. Oleh karena itu, pertimbangkanlah dulu berbagai hal sebelum kamu memutuskan untuk pensiun.
Padahal sebenarnya seberapa besar dan kecil pun penghasilan yang kamu terima setiap bulannya pasti dapat menunjang kehidupan setelah pensiun dini yang kamu lakukan.
Oleh sebab itu, berikut beberapa strategi untuk membuat kehidupan setelah pensiun tetap tercukupi dan sejahtera.
1. Perkirakan Biaya Hidupmu
Langkah ini menunjukkan akan memberikan gambaran kepada kamu mengenai seberapa sejahtera hidupmu saat ini dan di masa yang akan datang. Biaya hidup ini bisa berupa biaya makan, transportasi, biaya utang, dan lain sebagainya.
Misalnya biaya hidupmu saat ini Rp 2,5 juta, maka setelah ditambahkan biaya inflasi 6%, kamu akan mendapatkan biaya hidup di tahun depan, sebesar Rp 2,65 juta. Itu pun dengan asumsi inflasi sebesar 6%. Apabila ternyata biaya inflasi lebih besar lagi, tinggal dihitung saja berapa banyak biaya hidupmu untuk menunjang kesejahteraan yang sama seperti yang kamu jalani saat ini.
2. Tentukan Target
Target yang dimaksud adalah usia pensiun yang kamu inginkan, misalnya pada usia 40 atau 45 tahun. Jika pada umumnya usia pensiun di Indonesia rata-rata berada pada usia 55 tahun dan usia maksimal hidup rata-rata orang Indonesia mencapai umur 70 tahun, maka kamu tinggal memperkirakan kira-kira berapa waktu yang dibutuhkan untuk persiapan masa pensiunmu.
Misalnya pada saat kamu berusia 30 tahun dan memutuskan akan pensiun pada usiamu yang ke 45 tahun, maka gunakanlah renggang waktu 15 tahun yang kamu miliki tersebut sebaik dan sekeras mungkin untuk mempersiapkan uang pensiun sesuai dengan yang kamu inginkan.
3. Susun Rencana Jangka Panjang
Jika pada usia pensiun nanti kamu merencanakan untuk menjalankan bisnis atau menjadi seorang penulis, maka rentang waktu bekerja hingga pensiun yang kamu miliki dapat digunakan mempersiapkan segala hal untuk meraih cita-citamu tersebut, baik dalam segi mental maupun dalam segi kemampuan.
4. Menaikkan Standar Berhemat dan Perbanyak Menabung
Biasakanlah dirimu untuk menjalani hidup dengan gaya hidup sederhana, serta kurangi pulalah pengeluaran yang dirasa tidak perlu. Sebagai contoh, bila terbiasa makan daging ganti perlahan dengan tahu dan tempe, di mana setidaknya kamu dapat tetap menjalani hidup namun tetap dengan mengkonsumsi makan-makanan yang memiliki nilai gizi baik.
Perbanyak pulalah menabung, dengan menaikkan porsi menabungmu, yaitu apabila hari ini porsi menabungmu hanya pada level 20% dari total pendapatanmu, maka naikkan kembali porsi menabungmu, misalnya ke level 50% agar semua keinginan yang belum terwujud dapat dicapai ketika memasuki usia pensiun.
5. Lunasilah Total Utang yang Kamu Miliki
Utang tidak melulu dikaitkan dengan hal buruk, banyak juga utang-utang yang bersifat positif contohnya yaitu utang cicilan rumah, cicilan Kendaraan, dan masih banyak lagi.
Hitunglah utang-utang yang kamu miliki kemudian jumlahkan, setelah kamu mengetahui jumlah utangmu, kemudian perkirakanlah berapa lama jangka waktu pelunasan utangmu susunlah target pelunasan utang-utangmu. Usahakanlah agar kamu dapat melunasi seluruh utangmu sebelum masa pensiunmu tiba.
6. Tanamkan Prinsip Pesangon
Dengan menanamkan prinsip ini, maka gaya hidup yang kamu jalani akan senantiasa berada pada garis kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan. Hal ini disebabkan oleh jumlah pesangon dapat menguap begitu saja jika tidak dikelola dengan baik. Manfaatkan sebaik-baiknya secara efektif, dan upayakan menabungkan sebagian uang yang kamu terima, dan kalau bisa investasikan sepertiga penghasilanmu.
7. Berinvestasi untuk Masa Pensiun
Walaupun kamu sudah memasuki masa pensiun bukan berarti bahwa kamu sudah tidak bisa menghasilkan lagi, alangkah baiknya ketika kamu masih bekerja sudah memiliki kesadaran untuk segera memulai berinvestasi sebagai simpanan keuanganmu ketika kamu telah menginjak masa pensiun. Cobalah berbagai jenis investasi yang tersedia di mana-mana, misalnya seperti reksa dana, deposito, atau investasi emas.*****