
RADIOPENSIUNAN.COM
Makanan untuk lansia harus memperhatikan cita rasa dan nilai gizi agar selera makan maupun kesehatannya tetap terjaga. Memilih jenis makanan yang tepat juga dapat mencegah atau mengontrol penyakit tertentu, seperti hipertensi atau diabetes.
Dikutip dari alodokter.com, Kemampuan tubuh untuk mengolah dan menyerap nutrisi memang akan menurun seiring dengan pertambahan usia, terutama saat memasuki usia lanjut (lansia). Belum lagi adanya sejumlah kondisi yang identik dengan lansia, seperti gigi tanggal, penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi, dan asam urat.
Alasan-alasan inilah yang membuat jenis makanan, tekstur, rasa, hingga porsi makanan untuk lansia harus lebih diperhatikan. Dengan begitu, selain bisa membantu meningkatkan asupan makan, kebutuhan gizi harian lansia juga dapat terpenuhi.
Makanan untuk Lansia yang Direkomendasikan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makin bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi akan menurun. Jadi, lansia perlu menyesuaikan jenis asupan yang dikonsumsi. Rekomendasi menu makanan untuk lansia berikut bisa menjadi pilihan:
1. Pure buah
Berkurangnya aktivitas fisik dan penurunan fungsi saluran pencernaan membuat lansia membutuhkan serat dalam jumlah yang cukup untuk mencegah sembelit. Selain itu, makanan berserat juga baik untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah lho.
Itulah sebabnya salah satu makanan pilihan untuk lansia adalah buah. Porsi yang dibutuhkan adalah sekitar 425 gram per hari, atau setara dengan 2 potong pepaya ukuran sedang dan 1 buah jeruk.
Agar buah lebih mudah dikonsumsi oleh lansia, Anda bisa mengolahnya menjadi pure yang lembut. Untuk lansia penderita diabetes, pilihlah buah-buahan dengan indeks glikemik rendah, seperti apel, mangga, atau stroberi.
Masih bingung cara membuat pure yang sehat? Anda hanya perlu mengupas 1 buah apel atau buah apa pun kemudian potong buah tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil. Setelah itu, kukus buah hingga empuk dan tumbuk atau blender buah sampai teksturnya halus.
2. Puding susu
Makanan untuk lansia yang berikutnya adalah 1 gelas susu (150–200 ml). Soalnya, susu mengandung vitamin B12 yang berperan dalam menjaga kesehatan fungsi saraf, serta kalsium dan vitamin D untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi lansia.
Nah, jika lansia tidak suka minum susu, Anda bisa menyiasatinya dengan membuat puding susu. Namun perlu diingat, saat membuat puding susu, gunakan susu rendah lemak dan batasi penggunaan gula, terlebih untuk lansia yang menderita diabetes.
Sedikit tips, tambahkan potongan buah-buahan segar di atas puding untuk membuat tampilannya menarik dan lebih kaya rasa. Dengan cara ini, kebutuhan lansia akan nutrisi dari susu bisa terpenuhi.
3. Nasi tim ayam
Ingin membuat hidangan ayam yang empuk dan mudah dikunyah? Anda dapat mengolahnya menjadi nasi tim ayam. Sajian ini mengandung protein hewani dan karbohidrat yang cocok untuk dinikmati saat makan siang atau makan malam.
Manfaat protein untuk lansia sudah tak perlu diragukan lagi, yaitu dapat menjaga kesehatan dan fungsi otot serta membantu pemulihan setelah sakit.
Untuk membuat 1 porsi nasi tim ayam, gunakan 1 potong daging ayam tanpa lemak (sekitar 50 gram) dan 100 gram nasi atau sekitar ¾ gelas. Selain itu, batasi penggunaan garam atau bumbu masak lain yang tinggi sodium.
4. Pepes tahu
Karena teksturnya yang lembut, tahu bisa menjadi alternatif makanan yang mudah dikonsumsi lansia. Agar menu tahu tidak itu-itu saja, cobalah untuk mengolah produk kedelai ini menjadi pepes tahu. Aroma kukusan yang khas dari pepes tahu pasti akan membangkitkan selera lansia yang sedang kurang nafsu makan.
Selain rasanya yang enak, manfaat tahu untuk kesehatan lansia tidak main-main. Kandungan isoflavon pada tahu diyakini berperan dalam mendukung fungsi otak dan memori. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tahu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mendukung kesehatan jantung.
Porsi makan pepes tahu yang disarankan adalah 2 sendok makan atau sekitar 50 gram.
5. Sup telur
Sebagai makanan untuk lansia, manfaat sup telur ini cukup menarik. Hidangan berkuah seperti sup telur bisa dikonsumsi dengan mudah oleh lansia yang mengalami disfagia. Selain itu, telur juga mengandung protein yang berkontribusi dalam mengoptimalkan fungsi otot tubuh.
Namun, jika lansia yang Anda rawat memiliki kondisi medis tertentu, seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui porsi telur yang aman dikonsumsi.
6. Tongkol presto
Teknik memasak dengan presto bisa menjadi pilihan bila Anda ingin menghasilkan makanan yang bertekstur lembut untuk lansia. Salah satu bahan makanan yang bisa dimasak dengan teknik presto ini adalah ikan tongkol.
Ikan tongkol mengandung asam lemak omega-3, yang dibutuhkan oleh lansia dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis dan memperlambat degenerasi makula. Porsi tongkol presto yang dianjurkan untuk lansia adalah 1 potong (sekitar 50 gram) per hari.
7. Bubur kacang hijau
Bubur kacang hijau cocok dikonsumsi lansia karena kaya akan protein nabati dan serat, sehingga dapat mendukung pemeliharaan massa otot serta melancarkan pencernaan.
Selain itu, kacang hijau juga mengandung antioksidan dan mineral, seperti zat besi dan magnesium, yang dapat membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah.
Cara membuat bubur kacang hijau juga sangat mudah. Cuci 150 gram kacang hijau, lalu rebus dengan 500 ml air dan daun pandan hingga kacang empuk. Setelah itu, tambahkan gula merah secukupnya dan sedikit garam. Untuk lansia, porsi yang dianjurkan adalah 1 mangkuk kecil (sekitar 150–200 ml).
8. Sup
Sayur sup mengandung banyak air dan serat dari wortel, kentang, kubis, buncis, serta berbagai sayuran lainnya. Makanan ini juga tergolong mudah dicerna lansia sehingga dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Umumnya, sayur sup mengandung beragam vitamin dan mineral yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit pada lansia. Lansia dianjurkan mengonsumsi 1 mangkuk kecil (sekitar 150–200 ml) sayur sup per harinya.
Itulah beberapa menu untuk lansia yang lezat dan mampu menggugah selera. Selain asupan gizi yang tepat, banyak hal lain yang perlu diperhatikan saat menyiapkan makanan untuk lansia, di antaranya:
- Hindari makanan tinggi lemak, digoreng, berpengawet, atau tinggi gula dan garam.
- Masak bahan makanan sampai empuk, bila perlu haluskan atau parut hingga teksturnya halus.
- Bagi porsi makannya dalam mangkuk kecil.
- Siapkan makanan utama dan makanan selingan sebanyak 3 kali sehari.
- Kurangi penggunaan garam dan ganti dengan bumbu alami, seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunyit, atau jeruk nipis, agar makanan lebih kaya rasa.
- Temani lansia makan di meja makan.
Merawat dan menyiapkan makanan untuk lansia memang tidak semudah yang dikira. Namun, teruslah bersabar dan yakinilah bahwa peran menjadi seorang caregiver bagi lansia akan terasa ringan seiring berjalannya waktu.