RADIOPENSIUNAN.COM
Mengaktualisasikan Pancasila Dalam Menyambut Ramadhan
Oleh : Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS ( Ketua Umum DPN Persatuan Pensiunan Indonesia )
Pancasila, sebagai fondasi falsafah negara Indonesia, bukan sekadar kumpulan prinsip hukum, tetapi juga merangkum keragaman budaya dan pluralitas religi yang melimpah di negeri ini. Sebagai pondasi utama, Pancasila menjadi tiang penyangga bagi keberagaman dan keharmonisan dalam masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, hingga Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia –tidak hanya mengatur struktur negara, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku warga negara, terkhusus dalam hal ini menyongsong bulan suci Ramadhan.
Bulan suci Ramadhan, yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam sebagai periode penuh berkah, kesabaran, dan introspeksi diri, juga menjadi momen yang memperlihatkan kebersatuan antara keberagaman budaya dan religi di Indonesia. Dalam keragaman tersebut, nilai-nilai Pancasila menjadi landasan yang kokoh untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat Indonesia.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan pluralitas kepercayaan agama di Indonesia. Meskipun Ramadhan secara khusus dirayakan oleh umat Islam, masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang keagamaan dengan hormat mengakui dan mendukung praktik keagamaan tersebut. Kerukunan antarumat beragama menjadi manifestasi dari prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mendorong toleransi dan penghargaan terhadap kepercayaan yang beragam.
Sedangkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai kedua yang tercermin dalam berbagi makanan dan santunan selama bulan Ramadhan, memperkuat semangat gotong-royong dalam masyarakat Indonesia. Tradisi ini menggambarkan nilai-nilai kemanusiaan Pancasila yang mendorong bantuan tanpa memandang latar belakang agama atau budaya.
Kemudian, Persatuan Indonesia menjadi nilai ketiga yang penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan menghadirkan kesempatan berharga bagi masyarakat Indonesia untuk merajut lebih erat ikatan persatuan sebagai bangsa, melampaui perbedaan budaya dan keagamaan. Kegiatan bersama seperti shalat tarawih berjamaah dan berbuka puasa bersama merupakan bukti nyata bagaimana masyarakat Indonesia bersatu dalam semangat kebersamaan.
Sedangkan kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, nilai keempat yang tercermin dalam proses musyawarah dan konsensus dalam menyongsong bulan Ramadhan, menunjukkan semangat demokrasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Dalam keragaman budaya dan keberagaman religi, masyarakat Indonesia menemukan cara terbaik untuk memperkokoh keharmonisan dan kesatuan.
Dan, nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi pijakan yang penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Prinsip ini mendorong masyarakat untuk berbagi rezeki secara adil dan memperhatikan kebutuhan sesama, menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.
Selama Ramadhan, masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang berharga untuk menunjukkan sikap toleransi, empati, dan kerjasama dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Berbagai inisiatif seperti pembagian makanan berbuka puasa, saling memberi santunan, dan berpartisipasi dalam acara keagamaan bersama menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat Indonesia memperkuat kebersamaan dan solidaritas.
Salah satu nilai Pancasila yang tercermin dalam Ramadhan adalah toleransi. Bulan suci ini memperkuat sikap toleransi di antara masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Di tengah beragamnya ritual ibadah dan tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim selama Ramadhan, masyarakat Indonesia menunjukkan penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan tersebut.
Toleransi yang terwujud membuktikan bahwa keberagaman budaya dan agama dapat menjadi sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia. Selain itu, Ramadhan juga memupuk sikap empati di antara masyarakat. Tradisi memberi santunan kepada yang membutuhkan, baik dalam bentuk bantuan makanan maupun sumbangan uang, menjadi bagian integral dari ibadah Ramadhan.
Maka dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan sehari-hari selama bulan suci Ramadhan, masyarakat Indonesia mampu memperkuat kebersamaan, solidaritas, dan harmoni. Bulan Ramadhan bukan hanya tentang ibadah semata, tetapi juga tentang memperkokoh fondasi moral dan sosial bangsa Indonesia.
Melalui sikap toleransi, empati, dan kerjasama, masyarakat Indonesia meneguhkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman utama dalam menciptakan masyarakat yang berdaulat, adil, dan makmur.
Dari itu menyambut bulan suci Ramadhan bukan sekadar mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah –melainkan pula menjadikan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk memperkuat kebersamaan, solidaritas, dan harmoni. Dalam konteks ini, bulan Ramadhan menjadi ajang yang memungkinkan nilai-nilai Pancasila terwujud dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat melangkah maju sebagai bangsa yang kuat dan bersatu –sambil tetap menghormati dan menghargai keberagaman budaya dan religi yang kaya sebagai salah satu kekuatan utama negara.
Jadi jelaslah bahwa bulan suci Ramadhan menghadirkan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu dalam semangat kebersamaan. Selama bulan Ramadhan, aktivitas ibadah seperti puasa, tarawih, dan tadarus Al-Quran menjadi momen yang mendekatkan masyarakat Indonesia, tanpa memandang latar belakang budaya atau agama.
Tidak kalah penting dari semua itu adalah bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat solidaritas di antara masyarakat Indonesia. Praktik berbagi rezeki, seperti memberikan makanan kepada yang membutuhkan atau memberikan zakat, infaq, sedekah, dan santunan kepada fakir miskin, menjadi tradisi yang lazim dilakukan selama bulan suci ini. Sikap empati dan kepedulian ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan Pancasila yang mendorong untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama –tanpa memandang perbedaan apapun.
Tulisan ini sudah dimuat di https://rm.id/baca-berita/kolom/213127/mengaktualisasikan-pancasila-dalam-menyambut-ramadhan