HARAPAN KETUA KPI PUSAT KEPADA RADIO PENSIUNAN

Ketua KPI Pusat, Ubaidilallah

RADIOPENSIUNAN.COM

RABU, 26 November 2025, Radio Pensiunan kembali menggelar Temu Sahabat.  Ini kegiatan offline yang kesekian kali sejak didirikan di Pamulang, Tangerang Selatan pada 3 Januari 2023.  Acara Temu Sahabat Radio Pensiunan mengambil tempat di Gazebo di tengah danau buatan dalam Kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Acara terasa istimewa karena kali ini dihadiri pejabat negara, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat), Ubaidillah, yang sempat menyampaikan komentar dan harapan terhadap Radio Pensiunan sebagai radio berbasis internet.

Menurut Ubaidillah, sekarang eranya kolaborasi, sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang begitu pesat dan Radio Pensiunan memanfaatkan hal tersebut. Siaran antardaerah, Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Surabaya dan lainnya, termasuk dari sebuah dusun di Kaki Gunung Klabat, Minahasa Utara yang dilakukan Radio Pensiunan adalah bentuk kolaborasi memanfaatkan teknologi masa kini. Kolaborasi memanfaatkan teknologi baru digunakan untuk kebaikan dan diharapkan muncul kebaikan-kebaikan lainnya melalui kecanggihan teknologi.

Ketika mendapat link Radio Pensiunan, Ubaidillah mengaku langsung membuka dan monitor siarannya. Siaran Radio Pensiunan tidak berbeda dengan konsep radio siaran pada umumnya, ada program hiburan juga pendidikan dan informasi. “Tetapi terus terang regulasi mengenai radio internet seperti konsep Radio Pensiunan belum ada. Sehingga jika ada pelanggaran siaran maka KPI tidak bisa melakukan tindakan. Tetapi mengetahui pengelola Radio Pensiunan merupakan para jurnalis senior, kami yakin siarannya seperti radio konvensional lainnya, berisi kebaikan tidak melanggar ketentuan,” kata Ubaidillah.

Seperti diungkapkan Ubaidillah, Radio Pensiunan memang dikelola oleh para jurnalis yang pernah bekerja di media mainstream.  Antara lain ada Ray Wijaya, pernah menjadi Pemimpin Redaksi MNCTV sekaligus Direktur Pemberitaan MNC Group dan  anggota Dewan Pers (2013 – 2016)  serta Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Asih Teguh mantan Koordinator Liputan Redaksi RCTI, Agus Widiyanto (Awo) wartawan senior di Bisnis Indonesia dan mantan pengelola Solo Pos serta Koran Seputar Indonesia Jawa Tengah. Rita Sri Hastuti pernah bekerja di Majalah Zaman, Editor dan lainnya termasuk dua periode menjadi Komisioner Lembaga Sensor Film serta pernah bersiaran di Radio Delta FM.

Pengelola lain di Radio Pensiunan, pernah berkiprah di stasiun radio adalah  Eddy Koko, jurnalis senior dan mantan Pemimpin Redaksi Radio Trijaya,  karir jurnalistiknya dimulai dari media cetak tahun 1981. Menangani teknik & data adalah Eko Adji Soebijantoro  mantan Station Manager (SM) Radio Trijaya Palembang, Aldian Noorman mantan SM Radio Trijaya Bandung, Ellen Pratiwi SM Radio Trijaya Surabaya, Nuning mantan penyiar Radio Suara Irama Indah, Gantyo Koespradono  wartawan senior yang dulu bekerja untuk Media Indonesia dan pernah menjadi dosen di Sekolah Tinggi Publisistik, masih ada lainnya jurnalis muda ikut bergabung.

Bentuk radio penerima siaran (receiver) radio internet (streaming)

Peran Radio Pensiunan

Menurut Ray Wijaya, Radio Pensiunan diselenggarakan untuk semua kalangan masyaraat luas meskipun mayoritas pendengarnya adalah pensiunan. Tetapi siarannya memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan sekaligus menjadi wadah apresiasi juga pertukaran budaya yang dapat dinikmati semua kalangan. Misi penting Radio Pensiunan menajdi  wadah dialog sekaligus sarana untuk mempersempit kesenjangan, sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara generasi. Materi kenangan lama yang masih relevan disajikan untuk membangkitkan semangat setiap pendengarnya. Juga memproduksi dan mempublikasikan materi yang mempromosikan kehidupan positif,  optimis, aktif dan produktif

“Jadi harapan Pak Ketua KPI, yaitu Radio Pensiunan menjadi media yang mendidik dan mencerahkan, bukan hanya berisi hiburan, sudah menjadi kesepakatan kami semua para pengelolanya.  Bukan bisnis semata. Kalau itu kami semua di Radio Pensiunan sudah selesai dengan pengalaman kerja di media rata-rata 30 tahun lebih. Kami tetap berterima kasih diingatkan Pak Ubed (panggilan akrab Ketua KPI Pusat), Radio Pensiunan tetap memperhatikan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS). Sebagai orang penyiaran kami tetap ingat aturan tersebut,” tegas Ray Wijaya.

Selanjutnya, Ubaidillah menyampaikan model penyiaran internet menjadi bahan diskusi di KPI Pusat dan masukan kepada Komisi 1 DPR yang membawahi bidang penyiaran di Indonesia. Draft Undang Undang  terkait perkembangan media baru, yaitu televisi dan radio streaming belum ada. Harapannya platform digital ini menjadi bagian pengawasan  KPI juga,” janji Ubaidillah yang akan menyampaikan kepada DPR pada suatu kesempatan.

Lebih jauh Ubaidillah menyampaikan contoh di negara lain, seperti Malaysia yang penyelenggaraan radio dan televisi analog maupun digital atau streaming diawasi Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) sama dengan KPI. Begitu juga di China di bawah pengawasan Administrasi Radio dan Televisi Nasional Tiongkok (NRTA). Tugas NRTA mengelola dan mengawasi industri penyiaran radio dan televisi, termasuk mengontrol konten siaran seperti film serta acara televisi. Juga FCC (Federal Communications Commission) Amerika, lembaga independen pemerintah Amerika Serikat ini mengatur komunikasi antarnegara bagian dan internasional melalui radio, televisi, kawat, satelit, dan kabel.

“Yang jelas konsep radio streaming ini masih didiskusikan. Tetapi yang diinisiasi oleh Radio Pensiunan sangat-sangat luar biasa di tengah platform media baru yang belum ada pengawasnya. Kami berharap Radio Pensiunan bisa menjadi pencerah di tengah belum ada regulasi. Radio Pensiunan sebagai contoh membangun regulasi untuk radio streaming sekaligus menjadi percontohan seperti apa proses bisnis radio berbasis internet,” kata Ubaidillah.

“Mudah-mudahan ke depan izin-izin terkait penyiaran terutama dasarnya streaming lebih mudah. Sehingga masyarakat yang masih ingin terus menyelenggarakan siaran radio dapat terlayani,” tutup Ubed seraya memberikan alasan datang ke acara Radio Pensiunan ingin bahagia karena membaca tagline Radio Pensiunan, Pabriknya Kebahagiaan.*(afif)*

Loading ...
Scroll to Top