RADIOPENSIUNAN.COM – Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun adalah kumpulan gejala yang terjadi setelah pension karena harus meninggalkan pekerjaan, teman-teman sejawat/relasi bisnis, dan segala aktivitas lain yang mereka peroleh selama masih bekerja.
Individu yang mengalami Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun cenderung mudah mengalami kecemasan. Kondisi ini melibatkan perubahan lingkungan sehingga mengubah interaksi sosial, tekanan psikososial, serta mengubah identitas dan pilihan-pilihan hidup. Namun, apabila Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun ini berkelanjutan akan berdampak pada keseimbangan emosional dan akhirnya akan menimbulkan berbagai keluhan fisik.
Gejala Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun
Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Lebih mudah tersinggung;
2. Menjadi lebih emosional atau mudah murah;
3. Menghindari bertemu orang lain;
4. Mudah sakit dan/atau depresi karena terlalu banyak yang dipikirkan.
Dampak yang ditimbulkan dari Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun
Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun akan memberikan beberapa dampak sebagai berikut:
1. Gangguan Fisik, seperti mudah jatuh sakit karena imunnya menurun. Jika mental seseorang lemah, maka imun tubuh ikut lemah.
2. Gangguan Emosional, seperti terjadi perubahan mood, terkadang dapat merasa mudah tersinggung dan marah, lalu berubah menjadi perasaan yang sedih.
3. Gangguan Perilaku, seperti menjadi lebih diam dan menarik diri dari pergaulan. Individu ini merasa tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain karena merasa rendah diri.
Lalu Bagaimana Mengatasi Sindrom Adaptasi Pasca Pensiun?
1. Mengungkapkan perasaan atau “uneg-uneg”
Menceritakan segala pikiran serta keluh kesah pada orang terdekat. Dengan begitu, perasaan akan lebih lega dan membuka kemungkinan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
2. Melakukan kegiatan atau hobi
Melakukan kegiatan ringan atau hobi adalah aktivitas fisik yang fungsinya sama seperti olahraga dan terbukti merangsang mental yang berkaitan dengan kesehatan fisik.
3. Meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman
Tetap menjalin tali silaturahim dengan orang-orang disekitar. Jika perlu dapat membentuk komunitas dengan aktivitas sederhana tetapi menyehatkan jiwa raga, seperti olahraga bersama, pengajian, mengikuti talkshow kesehatan dan lain-lain.
4. Menguatkan Self Esteem
Salah satu cara menguatkan diri dalam situasi yang tidak kondusif adalah menguatkan penghargaan kepada diri sendiri. Upaya menguatkan self esteem dapat dilakukan dengan selalu bersyukur atas keadaan dan nikmat yang telah Tuhan berikan dan selalu berpikir positif.