Artikel

Warta Pensiunan

Oleh Oleh Khas Lebaran Paling Dicari

RADIOPENSIUNAN.COM Hari Raya Idul Fitri tidak akan lengkap tanpa adanya berbagai macam oleh-oleh khas Lebaran yang dibawa pulang untuk keluarga dan kerabat. Jangan bingung memilih oleh-oleh apa yang cocok untuk dibawa pulang, karena kami akan memberikan 8 rekomendasi oleh-oleh khas Lebaran yang wajib dibeli untuk memperindah momen silaturahmi Anda. Kue Biji Ketapang kue biji ketapang asal Betawi menjadi salah satu oleh-oleh khas Lebaran yang cukup populer. Kue ini terbuat dari campuran tepung terigu, gula, dan kelapa parut yang kemudian dicampur dengan telur dan margarin. Adonan ini lalu dibentuk bulat kecil dan digoreng hingga kuning kecoklatan.   Dodol Garut Dodol Garut merupakan makanan khas dari Jawa Barat yang terbuat dari ketan, gula kelapa, dan santan yang dimasak hingga kental dan kemudian dibentuk sesuai dengan selera. Dodol Garut memiliki rasa yang manis dan kenyal yang membuatnya menjadi salah satu oleh-oleh yang paling digemari.   Sale Pisang Sale Pisang adalah makanan khas dari Palembang yang terbuat dari pisang yang diiris tipis dan digoreng hingga renyah. Kemudian, pisang yang sudah digoreng akan diberi taburan gula pasir, sehingga memiliki rasa manis yang lezat. Kemplang Palembang Kemplang Palembang adalah makanan khas dari Sumatra Selatan yang terbuat dari ikan tenggiri yang dipadatkan, diberi bumbu, dan dipanggang hingga matang. Kemplang memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang gurih.   Nastar Nastar adalah kue kering yang terkenal di Indonesia. Kue ini terbuat dari adonan dasar tepung terigu, mentega, dan telur yang kemudian diisi dengan selai nanas dan dibentuk bulat. Rasa manis dan lezat dari selai nanas membuat kue ini cocok untuk dijadikan oleh-oleh.   Sagon Sagon adalah makanan khas dari Medan yang terbuat dari kelapa parut dan gula yang dibentuk bulat atau lonjong. Sagon memiliki rasa manis yang khas dan tekstur yang kenyal.   Keripik Singkong Pedas Keripik Singkong Pedas adalah makanan khas dari Yogyakarta yang terbuat dari singkong yang digoreng hingga renyah dan diberi bumbu pedas yang khas. Rasa gurih dan pedas dari keripik singkong ini membuatnya menjadi salah satu oleh-oleh yang disukai oleh banyak orang.   Kue Lumpur Kue Lumpur adalah makanan khas dari Bogor yang terbuat dari tepung ketan, santan, dan gula merah yang dibentuk bulat dan dibungkus dengan daun pisang. Kue Lumpur memiliki rasa manis dan aroma pandan yang khas.   Itulah 8 rekomendasi oleh-oleh khas Lebaran yang wajib dibeli. Semoga dapat memberikan inspirasi bagi Anda untuk memilih oleh-oleh yang cocok.

Warta Pensiunan

PSSI Sends Condolences After Another Fan Dies in Football Violence

Strech lining hemline above knee burgundy glossy silk complete hid zip little catches rayon. Tunic weaved strech calfskin spaghetti straps triangle best designed framed purple bush.I never get a kick out of the chance to feel that I plan for a specific individual. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. It is a paradisematic country, in which roasted parts of sentences fly into your mouth. A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen. On her way she met a copy. The copy warned the Little Blind Text, that where it came from it would have been rewritten a thousand times and everything that was left from its origin would be the word “and” and the Little Blind Text should turn around and return to its own, safe country. But nothing the copy said could convince her and so it didn’t take long until a few insidious Copy Writers ambushed her, made her drunk with Longe and Parole and dragged her into their agency, where they abused her for their projects again and again. And if she hasn’t been rewritten, then they are still using her. ALL YOU NEED IN THIS LIFE IS IGNORANCE AND CONFIDENCE, AND THEN SUCCESS IS SURE. Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts. Separated they live in Bookmarksgrove right at the coast of the Semantics, a large language ocean. A small river named Duden flows by their place and supplies it with the necessary regelialia. Gregor then turned to look out the window at the dull weather. Drops of rain could be heard hitting the pane, which made him feel quite sad. “How about if I sleep a little bit longer and forget all this nonsense”, he thought, but that was something he was unable to do because he was used to sleeping on his right, and in his present state couldn’t get into that position. However hard he threw himself onto his right, he always rolled back to where he was. The most complete solution for web publishing Responsive Design. Tested on Google Mobile Friendly Header Builder with Live Preview Optimized for Google Page Speed as SEO Signal Website schema using JSON LD which is recommended by Google I am so happy, my dear friend, so absorbed in the exquisite sense of mere tranquil existence, that I neglect my talents. I should be incapable of drawing a single stroke at the present moment; and yet I feel that I never was a greater artist than now. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame. It showed a lady fitted out with a fur hat and fur boa who sat upright, raising a heavy fur muff that covered the whole of her lower arm towards the viewer. Even the all-powerful Pointing has no control about the blind texts it is an almost unorthographic life One day however a small line of blind text by the name of Lorem Ipsum decided to leave for the far World of Grammar. The Big Oxmox advised her not to do so, because there were thousands of bad Commas, wild Question Marks and devious Semikoli, but the Little Blind Text didn’t listen. His room, a proper human room although a little too small, lay peacefully between its four familiar walls. A collection of textile samples lay spread out on the table – Samsa was a travelling salesman – and above it there hung a picture that he had recently cut out of an illustrated magazine and housed in a nice, gilded frame.

Warta Pensiunan

Makanan Khas Lebaran Paling Enak

RADIOPENSIUNAN.COM Lebaran di Indonesia tidak hanya menjadi momen penuh suka cita dan silaturahmi, tetapi juga saat yang dinanti untuk menikmati berbagai hidangan khas yang menggugah selera. Setiap daerah memang memiliki keunikan kuliner masing-masing, namun ada beberapa makanan yang hampir selalu hadir di meja makan saat Hari Raya Idul fitri. Mulai dari ketupat yang menjadi ikon Lebaran, opor ayam yang gurih, hingga rendang yang kaya rempah, hidangan-hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga penuh makna tradisi dan kebersamaan, kehadirannya di meja makan semakin menambah keistimewaan di momen kemenangan yang penuh suka cita ini. Lantas ada apa saja makanan khas Lebaran yang paling populer dan selalu dinanti setiap tahunnya? Simak ulasannya berikut ini, yang telah dilansir dari berbagai sumber. Setiap kali Lebaran tiba, selain menjadi momen untuk berkumpul dan bersilaturahmi, sajian khas yang menggugah selera juga selalu menjadi daya tarik tersendiri. Berbagai hidangan khas yang kaya akan cita rasa dan sarat makna tersaji di meja makan, menghadirkan suasana kebersamaan yang hangat. Dari ketupat hingga kue-kue kering, berikut adalah beberapa makanan yang selalu dinanti saat Lebaran tiba. 1. Ketupat sayur Ketupat menjadi salah satu hidangan utama yang identik dengan Lebaran. Makanan berbahan dasar beras ini dimasak dalam anyaman daun kelapa hingga menghasilkan tekstur yang lebih padat dibandingkan nasi biasa. Selain disajikan bersama sayur santan yang gurih, ketupat juga banyak diolah dalam berbagai menu khas daerah seperti ketupat tahu dan ketupat glabed 2. Opor ayam Opor ayam merupakan hidangan khas yang selalu menjadi pasangan sempurna untuk ketupat. Kuah santannya yang kaya rempah memberikan cita rasa yang lezat dan gurih. Dibuat dari ayam yang direbus bersama santan dan bumbu seperti serai, kunyit, jahe, serta lengkuas, opor ayam memiliki rasa yang khas dan cocok disantap bersama ketupat atau nasi hangat. Tak heran jika menu ini menjadi favorit banyak orang, baik saat Lebaran maupun dalam hidangan sehari-hari. 3. Rendang Masakan khas Minang ini dikenal sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Rendang dibuat dari daging sapi atau kerbau yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah seperti cabai, kunyit, jahe, bawang putih, serta serai. Proses memasaknya yang memakan waktu cukup lama menghasilkan tekstur daging yang empuk dengan cita rasa kaya dan mendalam. Hidangan ini sering kali menjadi sajian istimewa saat Lebaran. Bagi pecinta makanan pedas, sambal goreng kentang dan ati adalah pelengkap yang wajib ada saat Lebaran. Hidangan ini terdiri dari kentang yang dipotong dadu, lalu digoreng dan dimasak bersama ati ampela dengan bumbu sambal yang gurih dan pedas. Rasanya yang lezat membuat menu ini cocok dipadukan dengan ketupat, opor, ataupun rendang. 5. Semur Semur merupakan masakan berkuah coklat dengan rasa manis gurih yang berasal dari perpaduan kecap dan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, pala, dan cengkeh. Biasanya, semur dibuat dengan bahan utama daging sapi, ayam, atau kentang, namun bisa juga ditambahkan tahu, tempe, atau telur sesuai selera. Hidangan ini kerap disajikan saat Lebaran sebagai menu pelengkap yang menggugah selera. 6. Kue nastar dan kue kering lainnya Lebaran tak lengkap tanpa kehadiran aneka kue kering yang menjadi suguhan khas di meja tamu. Nastar menjadi salah satu kue yang paling digemari, dengan tekstur lembut dan isi selai nanas yang manis serta sedikit asam. Selain nastar, berbagai jenis kue kering lain seperti kastengel, putri salju, kue sagu, dan kue coklat juga menjadi favorit banyak orang untuk camilan saat berkumpul bersama keluarga. Hidangan-hidangan khas Lebaran ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan kebersamaan yang mempererat hubungan keluarga dan kerabat.

Warta Pensiunan

YOGARTA Komunitas Yoga Yogyakarta di Radio Pensiunan

RADIOPENSIUNAN.COM Program Komunitas & Pensiunan untuk Edisi Senin 7 April 2025 Pukul 19.00 akan menampilkan YOGARTA Komunitas Yoga Yogyakarta. Yoga sebenarnya merupakan olahraga tubuh dan pikiran. Yoga menggabungkan latihan pernapasan, meditasi, serta pose dan gerakan yang dirancang untuk memberikan efek relaksasi dan mengurangi stres. Bagi Anda yang baru mencoba yoga, mungkin Anda akan sedikit bingung menentukan jenis yoga apa yang cocok untuk Anda. Apa saja yang diobati atau dikelola oleh terapi yoga ? Beberapa manfaat kesehatan dari terapi yoga yaitu mengurangi ketidaknyamanan fisik dan meningkatkan pengelolaan rasa sakit, membantu kondisi neurologis seperti multiple sclerosis (MS) , fibromyalgia , epilepsi , dan stroke . Simak perbincangan menariknya bersama Ketut Artana & Tri Sihono dari YOGARTA dipandu Host Adji di Program Komunitas & Pensiunan.   RADIO PENSIUNAN PABRIKNYA KEBAHAGIAAN Cara mendengarkan download aplikasi play store https://bit.ly/3Hl3LLA app store https://bit.ly/41WvoUM Klik website radiopensiunan.com radiopensiunan.top Jumlah Pendengar Update Maret 2025 GOOGLE ANALYTICS 299.299 WEBSITE 19.726 Play Store 10.000 + APP STORE 356 nilai kepuasan 4,8 / 5 bintang WA Grup 400 Twitter 3.569 IG 578 FB Fans Page 363 FB Grup 1.150 YouTube Channel 550

Warta Pensiunan

Mudik Versi Melayu dan Versi Jawa

RADIOPENSIUNAN.COM Mudik versi Melayu dan Versi Jawa Oleh : Agus Widyanto (Agus Awo) Setiap Lebaran yang berkaitan dengan Perayaan Hari Raya Idul Fitri, satu kegiatan yang melibatkan jutaan orang terjadi. Ya, terjadi mobilitas yang sangat tinggi dari pusat-pusat urbanisasi ke daerah sub-urban. Kegiatan massal yang sekarang kita kenal dengan istilah Mudik. Setidaknya, itulah yang terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia; sejak beberapa dekade. Bagaimana asal-usul sebutan mudik, dan sejak kapan tradisi itu ada, mari kita kulik di Asal-Usul, yang penting jangan Usil. Mudik menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah: 1 (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman). 2 cak pulang ke kampung halaman Itu catatan KBBI tentang mudik. Menurut cerita, kata Mudik awalnya dipakai di wilayah berbahasa Melayu untuk menyebut peristiwa baliknya perahu dari hilir dan pelabuhan ke hulu sungai yang ada di wilayah pedalaman. Waktu itu, banyak orang pedalaman yang berdagang atau bekerja di wilayah pelabuhan dan perkotaan dalam kurun waktu tertentu. Momentum kembalinya orang ke pedalaman itulah yang disebut Mudik: Menuju Udik (Hulu). Namun dalam perkembangannyasejak Jakarta menjadi magnet ekonomi yang didatangi banyak orang sebagai tujuan mencari sumber kehidupan, istilah mudik mengalami pergeseran arti. Banyaknya orang dari wilayah lain di Pulau Jawa yang mengadu nasib di Jakarta, yang setiap momentum Idul Fitri biasanya pulang ke tempat asalnya, lahirnya istilah mudik dalam versi baru. Melihat banyaknya orang berbahasa Jawa di Jakarta, maka istilah mudik pun mengalami pergeseran bahasa. Dalam bahasa percakapan, kaum urban yang datang ke Jakarta, mengatakan “Mulih Dhisik” (pulang dulu) kepada para tetangga dan koleganya. Kata mulih dhisik inilah yang dalam ilmu jawa kerata basa atau jarwo dhosok, dipas-paskan menjadi akronim “Mudik” yang merupakan kependekan dari “Mulih dhisik”. Ada pula yang menyebut Mudik dalam versi Jawa sebagai “Mulih Dilik” (Pulang sebentar). Mana yang benar, biarlah para cerdik pandai yang menjawabnya. Perkembangan urbanisasi yang pesat, membuat istilah mudik tidak hanya dikenal di Jakarta dan sekitarnya, namun merambah ke kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan bahkan sampai di Makassar dan Bali. Istilah mudik bukan hanya untuk orang yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya saat kembali ke kampung asalnya, tapi juga berlaku untuk orang yang merantau mencari sumber penghasilan di kota-kota besar lain di Indonesia. Lantas, sejak kapan tradisi Mudik dilakukan ? Wikipediawan sekaligus Direktur Utama Narabahasa, Ivan Lanin, mengatakan, asal-usul kata ini sudah ada sekitar 1390. Kata “mudik” ditemukan dalam naskah kuno berbahasa Melayu. “Dari penelusuran di Malay Concordance Project, kata ‘mudik’ sudah dipakai pada naskah “Hikayat Raja Pasai” yang bertarikh sekitar 1390,” kata Ivan, kepada Kompas.com, dalam wawancara di Bulan Mei Tahun 2021. Dalam naskah Hikayat Raja Pasai, kata “mudik” dimaknai sebagai “pergi ke hulu sungai”. Dalam Bahasa Melayu, kata “udik” mempunyai arti hulu sungai, ada pun lawan katanya adalah “Ilir” atau hilir” pedalaman. Kawasan berbahasa Melayu, seperti Semenanjung Malaya, di era Majapahit berkuasa, konon juga ada tradisi mudik. Para petinggi dan punggawa Kerajaan Majapahit yang ditempatkan di semenanjung Malaya sampai Sri Lanka, pada momentum tertentu pulang ke ibukota Majapahit untuk bertemu keluarga dan menghadap raja. Meski banyak diwacanakan, catatan tentang hal ini belum diungkapkan sumbernya. Di era Kerajaan Mataram Islam, ada juga cerita tentang mudik. Sama seperti cerita era Majapahit, di era Mataram Islam juga belum diketahui sumber-sumber pendukungnya. Yang masih mudah dilacak adalah era mudik dari Jakarta di era tahun 70-an, saat Orde Baru gencar membangun ibukota negara dengan berbagai proyek fisik. Kebutuhan akan tenaga kerja untuk proyek, dan kebutuhan tenaga pendukung birokrasi besar menyedot kedatangan orang dari berbagai daerah ke Jakarta. Dampaknya, bukan tenaga kerja proyek dan birokrasi saja yang dibutuhkan; logistik dan angkutan umum pun menjadi kebutuhan yang vital. Perdagangan berkembang pesat, mulai makanan dan minuman serta kebutuhan sehari-hari, sampai tenaga untuk jasa transportasi umum pun berkembang. Ekonomi yang sentralistik membuat daya sedot tenaga kerja ke Jakarta makin besar. Kaum urban yang mendapatkan penghasilan lebih besar dibandingkan di daerah asal, saat pulang menjadi semacam public relation Jakarta kepada masyarakat d daerah. Terbangun kesan, hidup di Jakarta lebih enak daripada di kampung halaman. Budaya massa seperti film, musik dan media massa menjadi alat afirmasi yang ampuh. Yang membuat Jakarta makin diminati dan diimpikan. Kisah sukses orang daerah di Jakarta seperti mendapat pengesahan yang kuat. Dunia film menjadikan setting kota Jakarta sebagai daya tarik, bukan saja untuk film genre umum, film komedi yang dibintangi Benyamin, Kwartet Jaya Bing Slamet, Eddy Soed, Ateng dan iskak, bahkan film—film yang dibintangi S Bagio, memamerkan daya tarik Jakarta kepada penonton. Tak ketinggalan, film-film serial Oma Irama yang mengisahkan kelananya ke Ibukota meraih kesuksesan, makin membuat pesona Jakarta kian mengkilap. Dunia musik pun ikut mengafirmasi daya tarik Jakarta. Lagu “Kembali ke Jakarta” nya Koes Plus, mendorong pemuda di daerah berbondong- bondong ke ibukota. Juga lagu “Merantau” Titiek Sandhora liriknya menginspirasi kesyahduan bagaimana menjadi perantau. Media massa yang terpusat di Jakarta, utamanya majalah-majalah hiburan, mendorong para perantau mengadu nasib untuk menjadi bintang di ibukota. Mudik kini bukan sekedar kaum migran pulang kampung, orang Jakarta yang bekerja di luar Jakarta pun merasakan mudik, meski jumlahnya tidak sebanyak yang kembali ke luar Jakarta. Mudik pun kini mendapat perhatian pemerintah dan perusahaan besar dengan menyediakan mudik gratis. Barangkali perlu juga mudik murah untuk kelas menengah yang posisinya pas di tengah sehingga sulit beringsut. Mudik ibarat arus bolak-balik, karena ada arus balik yang mobilitasnya sama tingginya dengan yang mudik.

Warta Pensiunan

Hari Radio Nasional & Hari Penyiaran Nasional

Hari Radio Nasional & Hari Penyiaran Nasional Oleh : Eddy Koko SETAHUN lalu, tanggal 1 April 2024, saya diundang ke Studio Radio Bola Koaidi (www.radiobola.co.id) di Rawamangun, Jakarta Timur dalam rangka peresmian siaran radio tersebut. Yang mengundang pemilik  Radio Bola, teman satu angkatan waktu kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik Jakarta tahun 80an, Erwiyantoro alias Toro alias Cocomeo nama Medsosnya. Mbah Coco, begitu ia dipanggil, memilih tanggal 1 April karena tanggal itu merupakan Hari Penyiaran, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019 tentang Hari Penyiaran Nasional. Menurut saya Mbah Coco jeli memilih tanggal 1 April untuk meluncurkan radionya bertepatan  tanggal resmi Hari Penyiaran Nasional. Banyak orang radio  lupa bahkan ada yang tidak tau ada Hari Penyiaran. Sebagai ukuran lupa dan tidak tau bisa simak saat tanggal 11 September banyak yang mengucapkan Selamat Hari Radio Nasional tetapi tidak pada 1 April Hari Penyiaran Nasional. Jadi Mbah Coco ikut mengingatkan bahwa ada Hari Penyiaran Nasional. Pada September, masih di tahun yang sama, saya diundang bicara tentang radio di sebuah kampus Jakarta yang memiliki jurusan penyiaran. Bunyi undangannya,  diskusi diselenggarakan dalam rangka Hari Radio Nasional tanggal 11 September. Sebagai pendiri Radio Pensiunan, saya diminta pandangan mengenai masa depan media radio di Indonesia. Konsep Radio Pensiunan dan Radio Bola Koaidi sama berbasis internet atau orang menyebutnya radio streaming dan ada juga menyebut sebagai radio online. Saya hadir memenuhi undangan dari kampus tetapi sempat bertanya pada pengundang, sejak kapan ada Hari Radio Nasional? Ketua penyelenggara diskusi sekaligus dosen di kampus tersebut terheran-heran mendengar pertanyaan saya sampai tidak tahu ada Hari Radio Nasional. Kemudian menjelaskan bahwa Hari Radio Nasional sudah lama ada. Saya sempat bertanya lagi, apakah ada Keputusan Presiden (Keppres) tentang Hari Radio Nasional? Sekali lagi pak ketua penyelenggara diskusi menjawab, ada. Mengapa bertanya Keppres Hari Radio Nasional, karena saya belum menemukan putusan tersebut. Mungkin saya kuno jadi gagap teknologi belum berhasil menemukan Keppres Hari Radio Nasional. Setiap saya ketik Hari Radio Nasional di mesin pencari Google yang muncul Keppres tentang Hari Penyiaran Nasional. Ketika ganti ketik dan cari Tanggal 11 September yang muncul Hari Lahir Radio Republik Indonesia (RRI). Tidak mendapat jawaban dari Mbah Google, tanggal September 2024 saya mohon bantuan teman yang bekerja di bagian hukum Sekretariat Negara RI. Apakah ada melihat arsip Keppres  yang menetapkan tanggal 11 September sebagai Hari Radio Nasional? Saya mendapat jawaban, tidak ada Keppres tentang hal itu. Apakah teman itu juga luput melihat lembar putusan mengenai Hari Radio Nasional? Bisa saja. Tapi seharusnya tidak. Saya tidak mempermasalahkan juga tidak ada keberatan hari lahir RRI kemudian menjadi Hari Radio Nasional. Saya hanya mencoba memastikan bahwa hari radio tanggal 11 September tersebut bersifat nasional. Sebab hari nasional, seperti hari buruh nasional, hari pendidikan nasional, hari batik nasional sampai libur nasional bahkan pahlawan nasional dan lainnya ditetapkan melalui Keppres. Karena menyandang kata Nasional  maka padanya berlaku juga secara nasional atau seluruh Indonesia dan resmi. Peringatan hari nasional sering menjadi momen penting untuk memperingati peristiwa bersejarah, kampanye kesadaran, hingga momentum sosial dan budaya yang dirayakan oleh masyarakat luas. Dalam artikel hukum dijelaskan, Keppres merupakan tindakan hukum pemerintah yang bersumber dari kewenangan diskresi dan dapat digunakan untuk menjalankan UUD, Tap MPR, dan PP. Keppres dapat digunakan untuk menetapkan hari libur nasional, termasuk hari libur keagamaan juga untuk menyesuaikan perkembangan dinamika masyarakat dan hukum. Dasar hukum Keppres adalah Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.   Penyiaran Adalah Radio Sebagai orang yang berkecimpung di dunia radio menyambut baik adanya hari nasional terkait. Hal itu menandakan radio mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. Seperti juga UNESCO (United Nations Educational, Scientific & Cultural Organization) yang menetapkan tanggal 13 Februari sebagai Hari Radio se-Dunia. Namun ketika ada dua hari radio atau penyiaran maka saya perlu mencari tahu untuk ikut memperingati secara resmi. Jika saya memilih menggunakan tanggal 1 April untuk memperingati hari radio bukan berarti ada masalah dengan RRI sebagai “pemilik” tanggal 11 September. Saya kecil dan remaja tahun 70an adalah anak yang tinggal di pelosok dan setia mendengarkan siaran RRI. Pada usia kelas tiga SD saya sudah selalu menunggu acara Sandiwara Radio RRI dengan sutradara Jon Simamora. Nama sutradara itu melekat dalam ingatan saya termasuk penyiar Minggu Pagi Studio RRI Palembang, Herman Sawiran. Sandiwara Studio Yogyakarta pun saya ikuti walau kadang tertidur karena tergolong larut pukul 22.00. Hari sekolah saya berangkat setelah sepuluh menit mendengarkan Warta Berita RRI pukul 07.00. Tidak tuntas mendengarkan warta berita karena harus bergegas lari ke sekolah jangan sampai lewat pukul 07.30. Rutin saya mendengarkan warta berita RRI sampai hapal nama-nama menteri era itu. Paling saya ingat, karena terkait pendidikan adalah Menteri Pendidikan Mashuri. Ketika masuk SMP, begitu bel tanda sekolah usai, saya langsung lari pulang untuk mendengarkan siaran program Musik Pelepas Lelah (MPL) RRI dengan penyiar Sazli Rais dan Hasan Asy’ari Oramahi. Tapi saya paling tidak suka acara Varia Nusantara. Sejarah mencatat, tanggal 11 September sebagai Hari Lahirnya RRI dimulai dari peristiwa adanya delegasi bekas stasiun radio Hoso Kyoku (Jawatan Radio) datang ke Jakarta. Mereka mengusulkan kepada pemerintah Indonesia mendirikan radio sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Disepakati dan Abdulrahman Saleh dipercaya memimpin RRI. Maka berdirilah RRI tanggal 11 September 1945 dengan tujuan, antara lain, melakukan koordinasi guna melawan penjajah sekaligus mempersatukan bangsa dan penyebaran informasi secara cepat. Sedangkan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional berangkat dari 1 April 1933 ketika KGPAA Mangkunegoro VII, merupakan orang pribumi pertama yang mempunyai stasiun radio di Kota Solo, yaitu Solosche Radio Vereeniging (SRV). Konon, proses penetapan Hari Penyiaran Nasional berlangsung cukup alot, diawali deklarasi pertama tanggal 1 April 2010 di Surakarta, Jawa Tengah. Banyak tokoh ikut mendukung deklarasi awal tersebut, seperti Gesang dan Waljinah termasuk para akademisi dan budayawan. Saat itu Joko Widodo masih menjabat Walikota Solo kemudian 2019 ketika menjadi Presiden RI menandatangani Keppres tentang Hari Penyiaran Nasional tanggal 1 April. Ada yang mengartikan penyiaran adalah televisi. Namun jika mencermati sejarah tanggal 1 April maka yang dimaksud kata Penyiaran pada Hari Penyiaran Nasional adalah radio. Yaitu berawal dari stasiun radio pribumi di Solo milik Mangkunegoro VII, Solosche Radio Vereeniging. Sepertinya agak janggal jika ada dua hari nasional

Warta Pensiunan

Penyanyi Alfian Bikin Band di Tahun 1970 an Biar Nggak Ketinggalan Jaman

RADIOPENSIUNAN.COM Penyanyi Alfian Bikin Band di Tahun 1970 an Biar Nggak Ketinggalan Jaman Sebagai penyanyi solo, nama Alfian Harahap tidak perlu diragukan lagi. Di paruh tahun 1960 an hingga awal 1970 an, Alfian lewat lagu-lagu seperti “Senja di Kaimana”, “Semalam di Cianjur” dan “Sebiduk di Sungai Musi”, sangat dikenal. Lantas bagaimana jika penyanyi asal Binjai, Sumatera Utara itu membuat band? Ternyata, memasuki tahun 1970 an, Alfian terpancing membuat band layaknya Koes Plus, The Mercy’s, Panbers dan The Favourite’s groups yang tengah jadi idola. “Aku bikin grup sendiri supaya nggak ketinggalan jaman,” kata Alfian seperti yang dikutip dari majalah musik Aktuil. Ia menolak anggapan jika alasannya membuat band bernama The Alfins itu karena pamornya mulai meredup sejak masuk era anak band. Alfian beralasan membutuhkan band pengiring sendiri saat rekaman atau manggung. “Aku mau seperti Favourite’s group supaya rekaman dengan band sendiri,” tambahnya. Soal band The Alfins itu, Alfian sampai mengundang reporter Aktuil ke kediamannya untuk berbagi cerita. Band tersebut beranggotakan Alfian (vokalis), Rusli (gitaris dari Medan), Budi (drumer asal Manado), Aswin (basis asal Medan), Yan (eks pemain keyboard band The Exorcist), lalu belakangan ada Mamat (eks C’Blues & The Minstrel’s sebagai gitaris pengiring). The Alfins memilih aliran pop, rock sekaligus dangdut. Meski demikian, dalam setiap aksi panggung mereka, The Alfins masih mengandalkan lagu-lagu nostalgia milik sang vokalis sebagai daya tarik ke penonton. “Jadi jangan bicara soal mutu dulu,” sambung Alfian. Sayang, nasib The Alfins hanya seumur jagung. Band itu tidak sempat membuat album rekaman. Namun dalam beberapa kesempatan, Alfian dan rekan-rekannya sempat tampil di Taman Ria IRTI yang berlokasi di Monas, Jakarta Pusat. Tak lama setelah membuat band The Alfins, nama Alfian seakan menghilang. Belakangan ia diketahui bekerja sebagai pengawas bongkar muat kapal di PT Bonded Warehouse Indonesia di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Pusat. (A3)

Warta Pensiunan

Asal Mula Perayaan Idul Fitri dan Tradisi Bagi-Bagi THR

RADIO PENSIUNAN.COM Umat Islam di Indonesia secara keseluruhan dan di beberapa negara lain merayakan Idul Fitri 1446 H atau Lebaran pada Senin (31/3/2025). Sejumlah negara Arab lainnya malah sudah lebih dulu merayakan Hari Kemenangan itu setelah menjalani ibadah puasa Ramadan. Dari mana cerita awalnya perayaan Idul Fitri di dunia Islam? Dalam kitab “Rislah fil Aqaid fil Aqaid” dan kitab “As-Sinanul Kubra”, secara terpisah Hadratusyekh Muhammad Hasyim Asy’ari dan Imam Al-Baihaqi menjelaskan bahwa perayaan Idul Fitri bermula dari dua hari yang biasa dirayakan oleh kaum jahiliyah, yaitu Nairuz dan Marjaan dengan berpesta, meminum minuman keras dan menari. Selepas kemenangan kaum muslimin dalam Perang Badar pada tahun kedua Hiriyah dan turunnya kewajiban berpuasa di bulan Ramadan, Rasulullah kemudian menggantikan dua hari besar itu dengan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Momen itu terjadi saat Rasulullah datang ke Madinah. Beliau bersabda; “Kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha”. (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i). Maka jadilah perayaan Idul Fitri pertama kali dilakukan pada tahun 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Perayaan ini dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama para sahabat dan kerabatnya. Sejatinya, perayaan Idul Fitri tidak hanya sebatas peristiwa seremonial dimana kita merayakan kemenangan setelah berhasil menahan lapar dan dahaga selama bulan Ramadan, namun itulah momen dimana Allah SWT memberikan ganjaran ampunan kepada hambanya yang taat menjalankan perintah puasa Ramadan. Tradisi Idul Fitri di Indonesia Budayawan Dr. Umar Khayam mengutip buku tulisan Arif Yosodipuro berjudul “Buku Pintar Khatib dan Khotbah”, mengungkapkan bahwa tradisi Lebaran merupakan akulturasi dari budaya Jawa dan Islam. Dua budaya tersebut digabungkan para ulama ulama demi menjaga kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Tradisi tersebut kemudian meluas ke seluruh Indonesia dan melibatkan pemeluk agama yang lain. Berbeda dengan perayaan Idul Fitri di negara-negara Islam Timur Tengah, selepas sholat Idul Fitri, masyarakat Indonesia terbiasa saling berjabat tangan dan meminta maaf, tanda segala sesuatunya kembali lagi ke angka nol. Perayaan Hari Raya Lebaran di Indonesia juga ditandai dengan tradisi mudik, sungkem kepada orang yang lebih tua, dan halal bi halal sebagai media silaturahmi dengan orang lain dalam jumlah besar. Selain itu, masih kuat kebiasaan berkirim pesan Lebaran (lewat kartu atau aplikasi pesan modern dan menggunakan media sosial), menyantap makanan khas Lebaran (ketupat, opor ayam, dan beragam penganan) serta berbagi tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan, orang dewasa dan anak-anak kecil. (A3)

Warta Pensiunan

30 MARET HARI PENSIL & SEJARAHNYA

RADIOPENSIUNAN.COM 30 MARET HARI PENSIL & SEJARAHNYA dirangkum oleh: Eddy Koko PENSIL, pasti kita semua tau benda ini. Beberapa negara memperingati tanggal 30 Maret sebagai Hari Pensil Nasional tapi orang Indonesia sepertinya, belum, keasyikan main game baca media sosial. Barangkali. Tanggal 30 Maret diambil sebagai Hari Pensil mengacu pada 30 Maret tahun 1858, Hymen Lipman (20 Maret 1817 – 4 November 1893) warga Amerika yang menemukan pensil dilengkapi penghapus  mematenkan ‘pensil modern’. Sebelum ada Radio Pensiunan, tiga tahun lalu hampir setiap hari saya mendengarkan radio siaran swasta yang ada di Malaysia dan Singapura. Suatu pagi penyiar radio di Singapura membahas seputar Hari Pensil yang menyadarkan saya pentingnya alat ini kemudian mencari serta membaca banyak hal tentang pensil. Saya pastikan semua Pendengar Radio Pensiunan kenal dan punya kenangan tentang pensil. dari punya sendiri, pinjam teman, pura-pura pinjam atau meminjami teman dalam rangka usaha jadi pacar sampai yang suka curi pensil teman. Menarik juga tahu ada hari yang mengingatkan orang pada benda kecil panjang dengan tengahnya berisi arang hitam. Benda yang membuat kita bisa menulis dan membaca. Kalau kita renungkan, luar biasa pemikiran orang yang menciptakan pensil dahulu kala. Pensil merupakan salah satu alat tulis pertama dan diketahui berasal dari abad ke-16 ketika dunia menemukan grafit (karbon). Bentuk karbon yang mengkristal ini ditemukan sekitar tahun 1565 atau bahkan lebih awal, di dekat Keswick, Inggris. Pada masa inilah orang mulai menggunakan sepotong grafit yang dibungkus dengan tali untuk menulis. Ahli kimia Jerman abad ke-18, AG Werner, yang menamakannya ‘grafit’, dari kata Yunani ‘graphein’ yang berarti ‘menulis’. Pada hari-hari awal setelah penemuan tersebut, hanya para penggembala lokal yang menggunakan grafit untuk menandai domba mereka. Karena bentuknya yang sangat mirip dengan timah, orang-orang menyebutnya plumbago – kata Latin untuk timah, yaitu ‘plumbus’ — atau bahkan ‘timah hitam’. Konotasi ini melekat pada grafit, dan akibatnya, pensil juga. Setelah naturalis Swiss Conrad Gessner menerbitkan gambarnya berupa potongan grafit di dalam tabung kayu, ‘pensil’ mulai menyebar ke seluruh Eropa. Inggris masih memonopoli pembuatan pensil dan grafit saat ini. Namun, pada tahun 1794, pasokan pensil Perancis terputus karena perang mereka dengan Inggris. Oleh karena itu, insinyur Perancis Nicolas-Jacques Conté bertanggung jawab untuk menciptakan ‘Crayons Conté’, yaitu grafit berkualitas rendah yang dicampur dengan tanah liat, dibentuk menjadi batang, dan dipanggang. Penemuan Conté mendorong lebih banyak inovasi dalam dunia pembuatan pensil. Jerman, Prancis, Amerika — masing-masing negara melakukan eksperimennya sendiri, dan pembuatan pensil menjadi hal yang lumrah di seluruh dunia. Saya masih ingat dulu ketika Pakde saya yang suka melukis menyarankan saya menggambar pakai Pensil Conte dan saya keliling kota Metro Lampung tidak ada yang jual, zaman itu, tahun 70an. Kemudian hari saya mendapatkan kiriman dari Jakarta, warna goresannya memang hitam pekat dan relatif empuk. Sebuah pengalaman. Kembali ke cerita awal pensil. Setelah penemuan Conte tadi, orang pun mulai mendapat ide melukis dengan pensil. Pada Pameran Dunia tahun 1889 di Paris, sebuah perusahaan pensil Austria-Hongaria meluncurkan pensil mewah baru,  dicat kuning, dinamakan Koh-I-Noor. Sejak itu ada pandangan pensil yang bercat kuning punya kualitas bagus. Kabarnya, Amerika mengecat pensil dan alat tulis lainnya dengan warna kuning untuk mewakili kualitas. Penghapus Pensil Saya dan teman-teman dulu menyebutnya dengan stip, alat bahan karet penghapus goresan pensil yang salah atau salah tulis. Rupanya itu berasal dari Bahasa Belanda, stuf, artinya penghapus. Sebelum ada penghapus, orang-orang zaman dulu, awal ditemukannya pensil, menggunakan gumpalan roti bekas untuk menghapus goresan pensil yang salah. Kemudian, pada tahun 1770, seorang ahli kimia, sehari-hari adalah pendeta, Joseph Priestley memperhatikan bahwa permen karet dari pohon di Amerika Selatan sangat bagus untuk menghilangkan goresan pensil. Karena orang harus menggosok untuk menghilangkan bekasnya, maka permen karet ini diberi nama ‘karet’. Jerman melahirkan pensil yang diproduksi secara massal, dengan perusahaan seperti Faber-Castell, Staedtler, dan Lyra yang memproduksi pensil dalam jumlah besar. Di Massachusetts, Perusahaan Dixon Ticonderoga mulai memproduksi pensil pada abad ke-19. Pada akhir abad ke-19, pensil banyak digunakan di AS. Kayu yang paling terkenal digunakan untuk pensil adalah kayu cedar merah karena aroma dan kualitasnya. Tanggal 30 Maret 1858, Hymen Lipman mematenkan ‘pensil modern’. Itu adalah pensil grafit kayu dengan penghapus karet terpasang, yang kemudian dia jual kepada Joseph Reckendorfer seharga $100.000. Sejak saat itu, produksi pensil tidak berhenti dan terdapat miliaran pensil yang dibuat dan dijual di seluruh dunia. Ada banyak sekali jenis pensil antara lain pensil grafit, pensil arang, pensil minyak, dan pensil cat air.***

Warta Pensiunan

Komunitas Line Dance di Radio Pensiunan

RADIOPENSIUNAN.COM Program Komunitas & Pensiunan untuk Edisi Senin 31 Maret 2025 Pukul 19.00 akan menampilkan Komunitas Line Dance Semarang bersama Astuti Berlian Line Dance LINE DANCE adalah sejenis “olah raga” dansa yang berupa rangkaian langkah yang membentuk suatu koreografi dan digerakan pada sejumlah hitungan musik tertentu. Rangkaian gerakan itu bisa digerakan menghadap ke 1, 2, 3 atau 4 bilik (wall). Mengapa disebut “olah raga dansa” ? Karena pola langkah-langkahnya dan gayanya diambil dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, Jive, hip hop, jazz dll. Teknik dasar, seperti langkah, jatuhnya berat badan, putaran, musikalitas, diajarkan sampai taraf tertentu agar benar, rapih, lancar dan aman dalam bergerak. Koreografi Line Dance diklasifikasi berdasarkan tingkat kesulitan, beginner, improver atau beginner intermediate, intermediate dan advance. Penggemar Line Dance rata-rata didominasi usia 50 tahun ke atas , bahkan ada yang berusia 70 tahun masih aktif dapat mengikuti gerakan Line Dance dengan baik. Line Dance cocok untuk lansia agar tetap sehat dan melatih otak untuk aktif mengingat gerakan, agar tidak cepat pikun. Simak perbincangan menariknya bersama Astuti Berlian Line Dance Semarang dipandu Host Adji di Program Komunitas & Pensiunan.   RADIO PENSIUNAN PABRIKNYA KEBAHAGIAAN Cara mendengarkan download aplikasi play store https://bit.ly/3Hl3LLA app store https://bit.ly/41WvoUM Klik website radiopensiunan.com radiopensiunan.top Jumlah Pendengar Update Maret 2025 GOOGLE ANALYTICS 299.299 WEBSITE 19.726 Play Store 10.000 + APP STORE 356 nilai kepuasan 4,8 / 5 bintang WA Grup 400 Twitter 3.569 IG 578 FB Fans Page 363 FB Grup 1.150 YouTube Channel 550

RADIO EKSPOSE - RE SAPA PENSIUNAN
Scroll to Top