RADIOPENSIUNAN.COM – Jazz Pensiunan disiarkan setiap Jumat Pukul 19.00 dan disiarkan ulang Sabtu Pukul 10.00 untuk edisi 31 Mei 2024 akan membahas Java Jazz Festival 2024 serta menampilkan beberapa komposisi yang dinyanyikan dan dimainkan Sahabat Pensiunan.
Java Jazz Festival sukses berlangsung selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 24-26 Mei 2024. Seperti tahun lalu, festival garapan Java Festival Production ini masih menempati JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan edisi yang sebelumnya, JJF tahun ke-19 ini menghadirkan hanya 11 panggung, yang terdiri dari Demajors Stage, Wonderful Indonesia Stage, Java Jazz Stage, MLD Spot Stage Bus, Pertamina Hall, MLD Hall, ALL.Com Hall, Hall B2, Brava Hall, Teh Botol Sosro Hall, dan BNI Hall.
Dari semua wujud panggung JJF, terdapat perkembangan desain yang signifikan di Java Jazz Stage. Biasanya rigging yang terletak pada sisi kiri dan kanan panggung tampak jelas namun kali ini dihiasi visual penampil yang sedang beraksi.
Di seberang Java Jazz Stage, panggung indoor Teh Botol Sosro Stage juga menampilkan desain panggung yang berbeda. Latar belakang serba putih dengan bentuk prisma membuat tata cahaya di panggung sangat menonjol.
Barry Likumahuwa tampil di MLD Hall bareng The Rhythm Service dalam panggung bertajuk Salute To The Rollies.
Musisi yang andal permainan bass ini mengaku tidak pernah absen dari JJF sejak pertama kali festival diadakan tahun 2005. Melihat catatannya, tentu ia sudah pernah menghibur penonton dengan format yang beragam.
Barry mengatakan “Sayangnya di Indonesia banyak jazz festival, tapi banyak juga yang akhirnya gak lanjut. Java Jazz salah satu yang bertahan. As a jazz musician, ada idealisme yang harus dikompromi sana-sini tapi at the end of the day setidaknya ada satu nama festival jazz yang berkumandang di Indonesia,” kata Barry.
Dalam pertunjukan Salute To The Rollies, Barry turut menggaet Endah N Rhesa sebagai kolaborator di beberapa lagu yang dibawakan.
Meskipun Almarhum Ayahnya, Benny Likumahuwa pernah menjadi bagian dari The Rollies, Barry mengaku baru mengenal karya band ini 10-15 tahun terakhir. Ia berusaha mengutarakan pendapat yang tidak bias walau Ayahnya sosok yang berperan di The Rollies.
“Menurut Barry, mereka salah satu band yang sangat inovatif. Tahun 60 dan 70-an, mereka udah rilis album dengan konsep brass band. Lalu tahun 1970 sekian, mereka sempat bikin pakai gamelan, salah satu yang pertama lah yang bikin kayak begitu. Jadi mereka sangat fenomenal dan punya sejarah penting buat musik Indonesia,”