Kenapa Lansia Harus Berkebun ?

RADIOPENSIUNAN.COM

Halo Seniors! Anda merasa tubuhnya kurang enak? Berjemur di bawah matahari bisa jadi salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut loh! Setiap orang dianjurkan untuk berjemur sekitar 15-20 menit perhari karena sinar matahari dapat membantu produksi vitamin D dalam tubuh. Dikutip dari audelacare.id , Anda bisa memanfaatkan waktu berjemur dengan aktivitas seru, salah satunya berkebun.

Manfaat Berkebun Untuk Lansia

1. Manfaat Fisik

Kegiatan berkebun dapat dilakukan di pekarangan atau halaman rumah. Berkebun membantu lansia tetap aktif, mendapatkan sinar matahari untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi stres. Saat berkebun, lansia otomatis melakukan olahraga ringan ketika membawa peralatan berkebun, menggali tanah, menanam dan menyiram bibit, maupun memotong bunga atau memanen hasil tanam.

2. Manfaat Mental

Berkebun memberikan efek menenangkan, meningkatkan mood/suasana hati melalui rasa pencapaian dan puas dari hasil tanam yang telah berbuah atau panen, serta mengurangi stress. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa berkebun menurunkan resiko terjadinya demensia sampai 36%.

Selain memberikan efek relaksasi, berkebun juga menstimulasi otak yang mendorong lansia untuk aktif berpikir dalam perencanaan dalam berkebun maupun mengasah kemampuan problem-solving. Kemampuan fokus dan daya ingat lansia juga makin terasah ketika lansia memantau perkembangan tanaman dan mengatasi tantangan seperti hama atau kondisi cuaca, hal ini dapat membantu lansia menjaga ketajaman mental.

Meskipun kegiatan berkebun tergolong aman bagi lansia karena tidak membutuhkan mobilitas yang besar dan dapat dilakukan di lingkungan rumah, namun tetap ada beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan selama berkebun.

Berikut ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum Anda memulai kegiatan berkebun :

1. Memilih Alat Berkebun yang Tepat

Saat memulai hobi berkebun, beberapa peralatan perlu disiapkan untuk mempermudah kegiatan, seperti sekop, sarung tangan, selang air atau penyiram, pot dan media tanah, serta bibit tanaman. Audelovers sebaiknya memilih peralatan yang nyaman digunakan, dengan desain yang mengurangi kebutuhan untuk membungkuk terlalu lama. Pegangan empuk dan anti-selip juga disarankan untuk memastikan cengkraman yang baik.

Sarung tangan menjadi perlengkapan penting dalam berkebun untuk melindungi tangan dari duri, tanaman beracun, serangga, dan risiko tergores. Sarung tangan juga menjaga tangan tetap bersih dari tanah, lumpur, dan bahan kimia. Baiknya memilih sarung tangan yang tahan air, mudah dibersihkan, serta nyaman dan fleksibel agar tidak menghambat aktivitas berkebun.

2. Mengatur Area Perkebunan

Setelah menyiapkan peralatan untuk berkebun, tahapan selanjutnya adalah memilih lokasi berkebun. Anda bisa memilih lokasi yang mendapat paparan sinar matahari cukup serta drainase tanah yang baik. Beberapa tanaman memerlukan jenis tanah tertentu untuk tumbuh subur, sehingga penting untuk memahami persyaratan kondisi tanah sebelum menanam. Untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah kamu bisa melakukan penggemburan tanah, karena tanah yang gembur akan menyerap air lebih baik sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Untuk lansia dengan keterbatasan mobilitas atau masalah kesehatan fisik seperti nyeri punggung, lutut, atau persendian, berkebun tanpa harus sering membungkuk dapat dilakukan dengan menggunakan tempat tidur tanaman yang ditinggikan atau pot susun tinggi. Tempat tidur tinggi ini membantu mengurangi ketegangan pada punggung dan lutut, memungkinkan penggunaan tanah yang lebih terkendali dan berkualitas tinggi, serta memastikan drainase yang baik karena mencegah genangan air berlebihan.

3. Memilih Waktu yang Tepat untuk Berkebun

Waktu yang ideal untuk berkebun adalah pada pagi hari sebelum jam 10 atau pada sore hari setelah jam 4 karena sinar UV pada waktu ini tidak sekuat siang hari sehingga lebih aman untuk kulit. Berkebun selama 30-45 menit sudah cukup untuk mendapatkan manfaat pada tubuh lansia. Audelovers juga bisa mengambil jeda untuk minum air ataupun duduk berteduh sejenak agar badan tidak terlalu lelah.

Gunakan topi lebar, kacamata hitam, serta pakaian ringan tertutup untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi pada kulit yang tidak tertutup pakaian.

Pilihan Tanaman Mudah untuk Lansia yang Ingin Berkebun

Dengan iklim tropis Indonesia, berikut ini beberapa tanaman yang mudah dirawat dan cocok untuk lansia :

1. Tanaman Sayuran

Menanam sayuran menawarkan hasil cepat yang bisa langsung dinikmati. Contoh sayuran cepat panen termasuk selada, bayam, kangkung, sawi, daun bawang, dan lobak. Kalau kamu mau menunggu sedikit lebih lama, pilihlah tomat ceri, cabai, basil, dan peterseli.

2. Tanaman Buah

Menanam buah juga menjadi pilihan karena hasilnya dapat dinikmati setiap beberapa bulan, tergantung jenis buah yang ditanam. Berikut ini contoh tanaman buah yang tidak memerlukan media tanam besar atau bahkan bisa ditanam di dalam pot, yaitu : varietas jeruk kecil seperti jeruk nipis dan jeruk lemon, tomat ceri, papaya, kiwi, jambu air, buah beri dan pisang.

Jika hendak menanam tanaman buah di dalam pot pastikan memilih ukuran pot yang sesuai dengan jenis tanaman buah, serta terdapat lubang drainase. Campurkan tanah pot dengan pupuk kompos, dan sesuaikan frekuensi penyiraman dengan kebutuhan tanaman, menjaga tanah tetap lembab.

3. Tanaman Bunga

Menanam bunga dapat menjadi alternatif penghias pekarangan rumah yang sering dipilih oleh banyak orang karena tersedia dalam banyak warna dan bentuk, benihnya mudah didapat, serta memiliki nilai simbolis yang beragam. Contoh tanaman bunga yang sering ditemukan adalah bunga kembang sepatu, bunga bougenvile, melati, anggrek, mawar, bunga kamboja, dan lainnya.

Beberapa tanaman bunga lain yang bisa Anda tanam di daerah yang tidak terlalu banyak terkena matahari serta hanya memerlukan sedikit perawatan adalah lidah mertua, sirih gading, aglaonema, dan sukulen.

Loading ...
Scroll to Top