
RADIOPENSIUNAN.COM
Mengatur pola makan penting dilakukan oleh semua kalangan usia, termasuk mereka yang sudah berusia lanjut. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada tubuh lansia yang membuat sistem pencernaan maupun metabolisme ikut berubah.
Maka dari itu, makanan bagi lansia harus memiliki sejumlah syarat dan kondisi tertentu. Makanan orang tua bisa disebut sehat jika mudah diolah sistem pencernaan, memberikan nutrisi seimbang, sekaligus tidak berefek negatif bagi tubuh.
Pola makan dan pemilihan makanan yang buruk dapat menyebabkan malnutrisi yang dapat mengganggu produksi dan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh dan antibodi.
Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Lansia
1. Daging Mentah
Daging mentah adalah salah satu jenis makanan yang harus dihindari oleh lansia. Salah satu risiko kesehatan dari makan daging mentah adalah keracunan karena parasit yang menempel pada daging hewan.
Beberapa parasit yang mungkin menempel pada daging adalah bakteri Salmonella, E. coli, Listeria, dan lain sebagainya.
Telur, daging ayam, hingga daging ikan mentah atau kurang matang juga memiliki risiko keracunan makanan yang dapat memicu sepsis dan syok septik. Kabar buruknya, lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami dua kondisi tersebut.
Lalu timbul pertanyaan, apakah lansia boleh makan telur? Telur adalah salah satu jenis makanan sehat yang boleh dikonsumsi lansia, selama dimasak dengan matang dan tidak dilarang dokter.
2. Makanan Rendah Lemak
Bagi banyak orang, mengonsumsi makanan tinggi lemak berarti menaikkan kadar kolesterol. Anggapan ini tentu tidak salah, karena kebanyakan lemak yang beredar di pasaran adalah lemak jenuh atau “lemak jahat”.
Tapi pada kenyataannya lemak tetap dibutuhkan tubuh untuk bisa bekerja secara optimal. Hanya saja, lemak yang dibutuhkan untuk tubuh adalah lemak tak jenuh atau kerap dikenal dengan sebutan lemak sehat.
Beberapa makanan yang kaya lemak sehat seperti ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Jenis-jenis makanan ini justru memiliki manfaat sebagai proteksi bagi kesehatan jantung lansia.
3. Makanan Tinggi Sodium (Garam)
Pantangan makanan yang sering diabaikan lansia adalah makanan tinggi sodium. Terlalu banyak konsumsi garam memiliki efek buruk bagi kesehatan lansia, terutama yang memiliki riwayat hipertensi.
Diet rendah garam tidak hanya baik untuk tekanan darah, tapi juga mampu mengurangi risiko penyakit kanker, menjaga kesehatan jantung, hingga baik bagi penderita penyakit ginjal. Diet rendah garam perlu dilakukan para orang tua mengingat perubahan pada tubuh membuatnya rentan berbagai jenis penyakit.
Lalu, berapakah batasan konsumsi garam setiap harinya untuk lansia?
Menurut Buku Lanjut Usia dari Kemenkes RI, batasan konsumsi garam maksimum di makanan orang tua adalah 1 sendok teh atau 2 gram per hari.
4. Soda dan Makanan Manis
Konsumsi soda dan minuman kalengan perlu dibatasi karena kandungan gulanya yang tinggi. Satu kaleng soda bahkan dapat mengandung 39 gram gula atau sekitar 10 sendok gula.
Selain soda dan minuman kaleng, para lansia juga perlu membatasi kadar gula dalam makanan sehari-hari. Batasi jumlah konsumsi gula sesuai anjuran Kementerian Kesehatan RI yaitu 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Terlalu banyak konsumsi gula dapat memicu obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Cara membatasi asupan gula adalah dengan cara membaca tabel gizi dari kemasan makanan yang akan dikonsumsi. Selain itu, sebaiknya kurangi makanan dan minuman olahan kemasan. Dibandingkan minuman atau makanan kemasan, Anda bisa mendapat rasa manis dengan konsumsi banyak buah dan sayur.
Tips Memilih Makanan Orang Tua
Lantas, bagaimana cara memilih makanan dan mengatur pola makan sehat untuk lansia?
1. Berikan Makanan Bernutrisi
Makanan dengan gizi seimbang wajib diberikan kepada lansia. Membuatkan menu makanan yang bervariasi merupakan cara terbaik untuk memastikan asupan nutrisi harian orang tua terpenuhi. Pemilihan menu makanan sehat untuk lansia penting agar tetap bisa menjaga berat badan ideal, menguatkan otot, dan mendukung metabolisme tubuh.
Pastikan menu makanan yang disajikan mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Anda bisa mendapatkan karbohidrat dari makanan pokok seperti nasi, roti, atau kentang.
Sedangkan sumber protein yang direkomendasikan adalah protein hewani dan nabati yang biasa kita gunakan sebagai lauk pauk. Untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin, lansia bisa meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
2. Pilih Olahan Makanan yang Mudah Ditelan
Salah satu varian pantangan makanan orang tua adalah jenis makanan yang sulit ditelan. Lansia sering mengalami masalah makan yang berawal dari kesulitan mengunyah dan menelan. Misalnya, lansia dengan gigi ompong sehingga kesulitan mengunyah dan menelan makanan.
Untuk itu, pastikan tekstur makanan yang diberikan cukup mudah ditelan. Anda bisa menyajikan jenis makanan bertekstur lembut seperti bubur atau sayur berkuah.
Sedangkan saat menyajikan buah, Anda bisa mengolahnya menjadi jus agar mudah ditelan. Tekstur makanan lembut membuat lansia tidak perlu mengunyah dengan keras, tapi makanan tetap lembut dan mudah ditelan.
3. Tetapkan Tiga Kali Jadwal Makan
Memiliki jadwal makan rutin membantu lansia untuk mempunyai pola hidup sehat. Buatlah jadwal makan agar orang tua tidak melewatkan waktu makan. Sehingga Anda bisa memastikan asupan nutrisi harian terpenuhi.
Dalam mengatur jadwal, sajikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. Jadwal makan tersebut mencegah lansia kekenyangan dalam sekali makan.
Mengatur jadwal juga mencegah lansia mengalami perut kembung. Pembagian porsi kecil tapi sering juga menjaga energi lansia terus baik sepanjang hari.
Selain membuat jadwal, pola makan sehat lansia juga berfokus pada variasi menu yang akan disajikan. Variasi menu berarti variasi makanan yang berbeda di setiap penyajian untuk orang tua
Lebih baik lagi jika Anda juga menghitung nilai gizi dalam setiap menu yang tersaji. Sehingga membantu memastikan terpenuhinya kebutuhan makronutrien dan mikronutrien tubuh lansia.