Ngayogjazz Raih 2 Penghargaan Mengukuhkan Sebagai Festival Jazz Khas Unik

Andre Dinuth Pemuncak Acara Menutup Ngayogjazz 2025

RADIOPENSIUNAN.COM

Ngayogjazz kembali hadir kembali, Festival yang menginjak usia pelaksanaan yang ke-19 ini diadakan pada hari Sabtu, 15 November 2025 dari pukul 14.00 WIB di Kalurahan Imogiri, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa dengan suasana asri dan sentuhan klasik, serta memiliki nilai historis yang kuat.

Tahun ini Jazz Diundang Mbokmu dipilih sebagai tagline untuk perayaan Ngayogjazz 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini audience dipersilahkan untuk menafsirkan arti tagline: mungkinkah Jazz Diundang Mbokmu adalah panggilan untuk pulang ke “rumah” menikmati nostalgia yang lembut? Atau sekadar nyanyian dan tawa ringan di sela obrolan? Apapun itu, tagline tahun ini tidaklah terlalu penting untuk dibahas secara mendalam, apalagi diperdebatkan. Yang jelas Ngayogjazz mengajak semua orang untuk datang dan bergembira tanpa protokol, tanpa sekat, tanpa jarak.

Keistimewaan Lokasi Acara
Di Imogiri ada tugu jam jadi saksi sejarah, rumah Jawa yang menyimpan segudang falsafah, hingga tanah liat yang bisa dikunyah.

Monumen tugu jam ini merupakan penanda penting di kalurahan,didirikan oleh Sri Susuhunan Pakubowono X sebagai persembahan jumenengan atau hari peringatan ketika naik tahta.Keistimewaannya terletak pada keotentikan dan fungsionalitasnya yang terjaga hingga kini.

Wilayah ini punya sejarah panjang, terkait Perjanjian Giyanti.Karena dulu adalah bagian dari Kasunanan, jadi banyak dipengaruhi gaya Surakarta. Setelah “tukar guling” ala Sultan HB IX,baru resmi sebagai bagian Jogya meski status magersarinya masih tercatat di Surakarta.

Ndalem Kanjengan Kulon, Rumah juri kunci makam Kasunanan ini jadi “gerbang” spiritual para peziarah.Meski sempat rusak saat gempa 2006,kini utuh dan megah kembali setelah direvitalisasi,serta tetap anggun dengan arsitektur khas jawanya.

Nggak cuma kaya sejarah,Imogiri juga penuh rasa ! Ada Jadah Bakar,Mie Lethek,Pecel Kembang Turi,sampai Ampo yaitu makanan dari tanah liat legendaris yang dipercaya sebagai obat serta rahasia unik yang bikin masakan semacam gudeg/daun pepaya makin gurih.

Pembukaan Ngayogjaz 2025
Seremoni Pembukaan Ngayogjazz 2025 dibuka dengan kemeriahan kirab yang menghidupkan suasana Kalurahan Imogiri. Tedjo Badut membuka prosesi dengan penampilan jenakanya—berdandan ala ibu-ibu sambil menyeru lantang “Jazz! Diundang Mbokmu!”—mengundang tawa dan tepuk tangan warga sejak langkah pertama kirab digelar. Di belakangnya, barisan Bregada Carnival Minggiran, Bregada Rekta Giri Goratomo Minggiran, Sholawatan Mudo Palupi Kembang, Laras Bumbung Sekar Madu Garjoyo, Yuliono Singsoot, Pagoejoeban Onthel Djokjakarta, hingga tiupan saxophone para musisi Huaton Dixie saling bersahutan.

Kirab tahun ini menempuh rute ikonik: berangkat dari Toegoe Djam, melewati Joglo Batik, Joglo Susu sebelum akhirnya bermuara di Panggung Simbok di Gantangan—sebuah arak-arakan untuk merayakan ruang dan ingatan warga Imogiri.

Sebagai puncak acara, Manggalayuda—yang mewakili tuan rumah, membacakan pranatan pembuka, menyerukan dimulainya gelaran Ngayogjazz, “Para prajurit tamtama lan sedulurku kabeh…. Ing titi wanci iki, Dina Setu Legi, 15 November, Surya kaping 2025. Minangkani dhawuh para pepundhen, sesepuh, pinisepuh, lan sedherek sedaya… Adicara pasamuan Ngayogjazz … tumuli diwiwiti.!!! Para tamtama…magita-gita….” (Para prajurit dan saudaraku semua…pada waktu ini, hari Sabtu Legi, 15 November tahun 2025. Mengikuti titah dari para tetua dan semua saudara-saudari…acara perjamuan Ngayogjazz…akan dimulai! Para prajurit…bersiap-siap). Lalu dijawab serentak oleh bregada dan seluruh peserta kirab: “Samya!”. Dengan itu, Ngayogjazz 2025 resmi dibuka.

Pembukaan Ngayogjazz 2025

Ngayogjazz Mendapat 2 Penghargaan
Perayaan Ngayogjazz 2025 dihadiri Ibu Rizky Handayani, Deputi Bidang Industri dan Investasi, mewakili Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Ibu Widiyanti Putri Wardhana. Dalam balutan pantun bertema jazz, ia berharap Ngayogjazz terus mengalun setiap tahunnya. Pada kesempatan tersebut, beliau menyerahkan Piagam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) kepada Jejaring Pengada-ada Ngayogjazz, diterima oleh Ajie Wartono. Top 10 KEN adalah program unggulan dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang mendukung event-event terbaik dari seluruh penjuru Nusantara. Penghormatan ini diperkuat dengan sertifikat apresiasi atas dukungan dan dedikasi Ngayogjazz dalam memberi ruang lebih terhadap perkembangan komunitas jazz di Indonesia dari Komunitas Jazz Indonesia (KJI) , diserahkan oleh Adji Soebijantoro.

Penghargaan dari KJI untuk Ngayogjazz

Panggung dan Penampil
Ngayogjazz 2025 ada 4 panggung dengan nama yang khas terkait tag line nya Jazz Diundang Mbokmu.

Panggung Simbok
Diawali dengan penampilan Sinau Ngejazz komunitas yang secara rutin menggelar pertemuan setiap Kamis malam di Bakmi Maju Tak Gentar dengan beberapa komposisi jazz standart dominan pada brass section. ISI Yogyakarta International Jazz Camp salah satu penampil yang menarik adalah diberinya kesempatan musisi muda masih SD dan SMP untuk tampil.Vidas dari Komunitas Jazz Jogya ikut meramaikan,Kuaetnika in collaboration with Ari WVLV & Gamellance menampilkan alat musik tradisi nusantara seperti gamelan,seruling,saron dan gendang berpadu instumen modern seperti gitar elektrik,keyboard dan drum mendapat banyak applause dari penonton.Tampil berikutnya Komunitas Jazz Trenggalek 563 yang anggotanya masih muda yaitu siswa SMP & SMA dengan lagu jazzy era 90an,Suarajiwa project kolaborasi musisi Indonesia & Perancis tampil dengan komposisi khas tradisional Indonesia dipadu warna musik eropa.Kevin Saura Group 4Tet dari Perancis tampil memukau enerjik dengan groove yang mengalir,Andre Dinuth menjadi pemuncak dengan konsep fusion serta skill scat singing dengan melodi vokal suara dan gitar yang banyak dapat pujian penonton.

Kevin Saura Group 4Tet dari Perancis

Panggung Ibu
Reriungan mengawali dengan penampilan ngejam beberapa komunitas jazz,berlanjut penampilan komunitas jazz dari Jogja seperti Poka dan Etawa Jazz Society serta Solo Jazz Society.Bulan Jingga tampil dengan membawakan komposisi dari album ke 1 & 2 dengan menghadirkan Hasnan pemain Cello. Sri Hanuraga menampilkan proyek solo piano dengan paduan synthesizer dan elemen elektonik yang unik,Syifa & Friends pianis tunanetra tampil menarik dengan improvisasi khas jari jemarinya di tuts piano.Eef Van Breen Quartet kolaboradi musisi Belanda & Indonesia dengan konsep gamelan dalam jazz eksperimental.Berikutnya ada penampilan dari Komunitas Jazz Ponorogo serta The Jazz Jammers by ruang putih feat Andi Bayou.

Panggung Biyung
Komunitas Jazz Magelang mengawali membuka disusul dengan penampilan dari Doa Sore,Woppa feat Farah Di,Olski,Jumat Gombrong,Jazz Ngisoringin Semarang,Pilipe Solo Jazz Activity.Ruzan & Vita duo musik asal Jogja yang memadukan sentuhan gitar blues yang ekspresif dengan vokal pop jazz yang lembut berlanjut dengan tampilnya Jes Udu Community Purwokerto, serta Rockskool by Jogja90s.

Panggung Simak
Panggung ini dibuka dengan penampilan dari Komunitas Jazz Sragen kemudian Smoove,Koen. Ada Swara Soul khas menampilkan dimensi suara dan soul dengan komposisi berdurasi pendek pendek.Aditya Ong Quartet dari solo selalu tampil dengan warna musikal yang khas menampilkan kompoisi dari album terbarunya “44”.Bennet Brandeis Trio USA tampil menarik dengan konsep world music dan jazz kontemporer termasuk sentuhan musik khas Brasil. Berlanjut dengan tampilnya Fusion Jazz Community Surabaya,Pekalongan Blues Society,Encik Sri Krishna,serta ditutup oleh Jogja Blues Forum.

Pasar Jazz & Guyub Yogya
Pasar Jazz adalah bentuk keterlibatan dan partisipasi warga masyarakat setempat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Ngayogjazz. Pasar Jazz merupakan bentuk dukungan Ngayogjazz untuk UMKM yang menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Kalurahan Imogiri di stand yang telah disediakan.Terlihat stand UMKM rame dengan pembeli yang kadang harus antri.
Untuk menambah hangatnya Ngayogjazz, Guyub Yogja kembali hadir untuk memeriahkan suasana. Guyub Yogja merupakan ruang interaksi antar komunitas yang terdiri dari beberapa komunitas kreatif mulai dari komunitas kopi, sepeda onthel, foto, serta otomotif. Ada banyak aktivitas yang digelar oleh Guyub Jogja di Ngayogjazz 2025 dari pemutaran film, klinik, hingga workshop. ( Adji Soebijantoro – Radio Pensiunan Media Partner Resmi Ngayogjazz 2025 )

Loading ...
Scroll to Top