RADIOPENSIUNAN.COM -Menurut United Nations (PBB), Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak ke-8 di dunia (United Nations, 2020). Negara dengan keadaan penduduk lansia yang besar, wajar jika kondisi kesehatan, potensi ekonomi, keadaan sosial dan akses penduduk lansia terhadap berbagai perlindungan serta pemberdayaan bagi peningkatan kualitas hidupnya menjadi penting untuk diperhatikan, Pada dasarnya semakin lanjut usia lansia, akan mengalami kemunduran terutama kemampuan fisik yang dapat menyebabkan penurunan peran sosial. Pada umumnya para lansia mengalami gangguan kognitif dan penurunan fungsi intelektual yang menjadi masalah serius ketika proses penuaan. Hal ini dapat menyebabkan lansia sulit untuk hidup mandiri, dan meningkatkan risiko terjadinya demensia sehingga lansia mengalami gangguan perilaku dan penurunan kualitas hidup.
Penurunan intelektual pada lansia merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Faktor yang menyebabkan kemunduran intelektual adalah penyakit, tidak melakukan aktivitas yang bersifat intelektual, kecemasan atau depresi. Lansia membutuhkan peran keluarga untuk membantu menumbuhkan dan membina saling percaya, saling bersosialisasi dan selalu mengadakan kegiatan yang bersifat kelompok. Faktor yang berhubungan dengan fungsi intelektual lansia meliputi usia, jenis kelamin dan pekerjaan.
Merawat lansia bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya dukungan dari keluargaa, masyarakat dan lansia itu sendiri. Adanya kelompok kegiatan yang melibatkan lansia dapat membuat mereka menjadi lebih baik dan tetap memperoleh kebutuhan sosialnya. Mereka dapat saling berinteraksi sesama lansia, mengenang masa-masa muda, dan lebih mandiri. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) menjadi wadah yang dapat memberikan kesadaran dan pemahaman bahwa para lansia tetap perlu mempertahankan fungsi fisik dan psikis agar nantinya terwujud lansia yang sehat, aktif, mandiri dan produktif.
Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) merupakan salah satu kegiatan dari BKL yang memberikan wawasan 7 Dimensi Lansia Tangguh. Para lansia akan dibekali pengetahuan oleh narasumber dari professional sesuai bidangnya, contohnya ketika materi pengelolaan stress diisi oleh psikolog, penanganan kegawatdaruratan dan kesehatan dari dokter, hingga spiritual oleh tokoh agama. Dengan adanya sekolah lansia tangguh, lansia dapat memiliki wawasan serta keterampilah dasar sederhana mengenai bagaimana cara mewujudkan lansia yang sehat fisik dan mental. Sehingga setiap lansia dan keluarganya mampu menjaga diri dan menjadi lansia yang mandiri dan bermartabat hingga akhir hayat.