RADIOPENSIUNAN.COM
Kisah Mbak Neneng Seorang Srikandi Devisa RI
Sahabat Radio Pensiunan, Obrolan Pensiunan episode 9 April 2025 membagikan kisah inspiratif dari seorang Srikandi Devisa atau yang lebih populer disebut Pekerja Migran Indonesia asal Lampung di Hong Kong. Kisah ini menunjukkan bagaimana kerja keras, ketekunan serta kecerdikan dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan keluarga.
Namanya Neneng, ibu dari empat orang anak yang saat itu sedang membutuhkan banyak biaya untuk bersekolah.
Bermodal nekat, dengan kemampuan bahasa Inggris hanya yes no namun ia terbang ke Singapura untuk menjadi pekerja migran. Tidak lama ia kemudian dibantu agen tenaga kerja pindah secara legal ke Hong Kong. Sampai saat ini ia sudah lebih dari dua dasawarsa dilaluinya.
Pengalaman Neneng sangat beragam walaupun selama bekerja di Hong Kong boleh dibilang ia tidak berganti majikan. Majikan pertama yang mempekerjakannya di Hong Kong dan majikan berikutnya masih famili.
Awalnya Neneng tidak ingin pulang kampung ke Indonesia karena pasti tabungannya akan berkurang untuk membeli tiket dan bekal selama berada di Indonesia. Ia ingin menggunakan uangnya untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Namun majikan menasehatinya, bahwa perlu untuk rehat sejenak dan bertemu keluarga. Tak hanya itu, majikan juga memberinya uang tiket dan bekal selama cuti ke Indonesia. Neneng mengaku sangat mensyukuri kebaikan hati majikannya di Hong Kong.
Neneng mengatakan, “Saya fokus bekerja di Hong Kong ini agar anak-anak saya dapat bersekolah di sekolah yang baik dan memiliki masa depan yang cerah. Mereka dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi dan memiliki hidup yang mapan.” Usaha Neneng tidak sia -sia untuk menyekolahkan empat anak nya setinggi mungkin, terbukti salah seorang anak nya ada yang sudah meraih S2 dan bersiap untuk melanjutkan ke S3.
Neneng berpesan kepada para Pekerja Migran Indonesia ataupun yang ingin mengadu nasib bekerja di luar negeri, untuk tidak gampang menyerah pada keadaan. Ia mengatakan datang ke Hong Kong untuk mengais rejeki, dan tahu harus siap juga untuk dimarahi majikan. Jadi tidak perlu diambil hati karena seringkali setelah marah, majikan lupa. Ia bergurau, “Saat dimarahi pikirkanlah bahwa kemarahan tersebut membawa rejeki masuk rekening sepuluh dollar per kata hahaha”.
Kerja keras dan ketekunan membawa perubahan besar bagi kehidupan. Jika kita memiliki kesempatan untuk bekerja, maka kita harus memanfaatkannya dengan baik. Fokus pada tujuan untuk memperbaiki ekonomi keluarga sehingga tidak terjebak pada godaan yang bersifat negatif sehingga merusak nama baik. Menurut Neneng, para majikan di Hong Kong lebih menyukai pekerja migran dari Indonesia karena sopan, telaten dan manut.
Neneng mengakui KJRI di Hong Kong banyak memberikan arahan untuk para pekerja migran. Sistem imigrasi dan bandara Indonesia sudah jauh lebih baik dan ada ketentuan untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah terlalu banyak untuk mencegah penipuan.
Ada tips dari Neneng untuk yang baru pertama kali menjadi pekerja migran di luar negeri, yakni paspor adalah dokumen yang sangat penting, karena itu merupakan identitas kita di luar negeri sehingga harus selalu dipegang sendiri.
Semoga kisah dari Neneng, seorang srikandi devisa ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus bekerja keras dan berjuang untuk meningkatkan kehidupan keluarga dan masyarakat.
Sampai jumpa pada acara Radio Pensiunan selanjutnya!
Radio Pensiunan Pabriknya Kebahagiaan.
(Puspa Felicita)